
NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menggelar doa bersama bertajuk “Dari Perbatasan untuk Indonesia” yang dilaksanakan bertepatan libur nasional peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Doa bersama yang digelar di depan Tugu Dwikora Nunukan, dihadiri Bupati Nunukan, Irwan Sabri, perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), pimpinan Organisasi Perangkat Daerah, tokoh adat, tokoh agama, pemuda dan pelajar.
“Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian untuk kedamaian bangsa, menyusul maraknya aksi unjuk rasa di berbagai kota besar Indonesia yang memakan korban jiwa dan menimbulkan banyak kerusakan,” kata Irwan, Jumat (05/08/2025).
Berbeda dengan di kota-kota lainnya, aksi unjuk rasa mahasiswa di Kabupaten Nunukan berlangsung tertib dan damai. Pejabat pemerintah daerah turun langsung mendengarkan aspirasi mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat.
Irwan menuturkan pentingnya komunikasi terbuka antara pemerintah daerah dan masyarakat, terutama untuk adik-adik mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa, sekaligus penyambung lidah rakyat.
“Pemerintah daerah akan terus hadir memberikan pelayanan yang baik agar Nunukan tetap aman, damai, dan kondusif,” ucapnya.
Irwan menyampaikan bahwa beberapa waktu yang lalu Pemerintah Kabupaten Nunukan bersama unsur Forkopimda telah melaksanakan rapat koordinasi membahas langkah-langkah strategis dalam menjaga kondusifitas.
Dalam rapat disepakati bahwa setiap potensi provokasi maupun kerawanan sosial harus diantisipasi dengan pendekatan humanis, komunikasi terbuka, serta bekerjasama TNI, POLRI, tokoh agama dan tokoh masyarakat.
“Para tokoh agama diharapkan menjadi penyejuk, rumah ibadah sebagai pusat doa, dan masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dengan tidak menyebarkan ujaran kebencian,” tuturnya.
Irwan juga berharap kepada seluruh OPD dan aparatur pemerintah untuk aktif berkomunikasi yang santun dengan seluruh elemen masyarakat demi menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah.
Masyarakat jangan mudah terprovokasi oleh hasutan pengrusakan. Perbedaan adalah kekuatan dari demokrasi. Kabupaten Nunukan akan semakin maju jika rakyatnya bersatu menjaga keamanan dan kedamaian.
“Jadikan doa bersama ini sebagai benteng spiritual menjaga kedamaian sekaligus menjadi ikhtiar bersama dari perbatasan untuk indonesia yang lebih damai,” harapnya.
Mewakili unsur pimpinan Forkopimda Nunukan, Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, menyampaikan apresiasinya atas peran seluruh elemen masyarakat yang turut menjaga nilai-nilai persatuan.
“Kemarin kita juga sudah melaksanakan aksi unjuk rasa, syukur alhamdulillah berakhir damai. Ini semua berkat kerja sama semua pihak untuk tidak terprovokasi,” sebutnya.
Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan | Advertorial
Tag: Doa BersamaPemkab Nunukan