
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan memperketat pengawasan terhadap distribusi dan harga beras guna mencegah praktik penyelewengan yang dapat merugikan masyarakat, seperti beredarnya beras oplosan, kualitas yang tidak sesuai dengan yang sebenarnya, dan harga yang sudah dimark-up
“Tim akan kami bentuk kembali dan segera turun. Ini untuk memastikan distribusi beras berlangsung lancar dan tidak ada praktik penimbunan atau permainan harga,” kata Wali Kota Rahmad Mas’ud saat diwawancarai media, pada Senin (28/7/2025).
“Saya pastikan tim pengawas lintas instansi yang akan turun langsung ke lapangan,” tagasnya.
Tim tersebut akan terdiri dari unsur Satpol PP, Dinas Perdagangan, Dinas Ketahanan Pangan, serta aparat keamanan. Adapun fokus pengawasan mencakup pasar tradisional, distributor besar, hingga ritel modern seperti supermarket Maxi.
Pemerintah disebutkan ingin menjamin seluruh rantai pasok beras berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Sebelumnya, Dinas Perdagangan dan sejumlah instansi juga telah melakukan pemeriksaan terhadap dugaan praktik pengoplosan beras. Jika ditemukan pelanggaran, Wali Kota menegaskan akan ada tindak lanjut sesuai hukum.
“Pemeriksaan sudah dilakukan. Bila terbukti ada pelanggaran, proses hukum akan ditempuh,” ucapnya.
Selain pengawasan di lapangan, Pemkot juga menjalin koordinasi erat dengan Perum Bulog untuk menjamin ketersediaan stok beras di Balikpapan.
Ia menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik di tengah maraknya isu kelangkaan yang belum tentu akurat.
“Stok akan terus kami pantau, dan distribusi akan dijaga agar tetap stabil. Masyarakat tidak perlu panik,” ujar Rahmad.
Langkah tersebut juga menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam mengendalikan inflasi daerah dan menjaga daya beli, khususnya untuk komoditas bahan pangan pokok seperti beras.
Ia juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pedagang, untuk ikut berperan dalam menjaga kestabilan harga dan kualitas pangan.
Di samping itu, Pemkot turut membuka ruang partisipasi publik dengan memperkuat kanal pelaporan masyarakat.
Warga pun diimbau untuk segera melaporkan jika menemukan indikasi penimbunan, lonjakan harga tak wajar, atau kualitas beras yang mencurigakan.
“Kami butuh dukungan warga. Jika ada yang mencurigakan, silakan laporkan,” pungkas Rahmad.
Penulis: Putri | Editor: Intoniswan
Tag: Beras