
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menegaskan komitmennya mengarahkan pembangunan kota menuju skala global dengan tetap menjadikan nilai Madinatul Iman sebagai fondasi utama kebijakan.
Penegasan tersebut tercermin dalam konsep peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-129 Kota Balikpapan yang mengusung tema “Harmoni Menuju Kota Global.”
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengatakan, transformasi Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) menuntut kesiapan di berbagai sektor, mulai dari tata kelola pemerintahan, pelayanan publik, hingga pembangunan ekonomi dan sosial.
Meski demikian, seluruh proses tersebut harus tetap berpijak pada karakter kota dan nilai yang selama ini dijaga masyarakat.
“Balikpapan tidak ingin hanya tumbuh secara fisik dan ekonomi. Yang kami dorong adalah pembangunan yang seimbang, berintegritas, dan berorientasi pada kenyamanan warga,” kata Rahmad.
Menurutnya, nilai Madinatul Iman menjadi rambu dalam setiap kebijakan agar percepatan pembangunan tidak mengorbankan prinsip keadilan sosial, ketertiban, dan harmoni kehidupan masyarakat.
Hal ini sejalan dengan julukan Balikpapan sebagai Kota Beriman yaitu bersih, indah, aman, dan nyaman.
Rahmad menjelaskan, konsep kota global yang dimaksud Pemkot Balikpapan bukan sekadar simbol modernitas, tetapi kemampuan kota menghadirkan layanan publik yang efektif, pemerintahan yang bersih, serta lingkungan yang layak huni di tengah dinamika urbanisasi dan pertumbuhan penduduk.
“Menjadi kota global berarti siap bersaing, tetapi juga siap melayani. Itulah yang sedang kami bangun,” ujarnya.
Identitas visual HUT ke-129 Balikpapan disebut sebagai bagian dari komunikasi kebijakan tersebut. Logo peringatan hari jadi dirancang untuk merepresentasikan arah pembangunan kota yang mengedepankan harmoni antara kemajuan, kesejahteraan, dan nilai spiritual.
Pemkot Balikpapan menilai simbol dan tema HUT tidak berdiri sendiri, melainkan menjadi pengingat bersama bahwa pembangunan harus dijalankan secara berkelanjutan dan inklusif.
Dalam konteks penyangga IKN, Balikpapan dihadapkan pada tantangan peningkatan kebutuhan layanan dasar, infrastruktur, dan kualitas lingkungan hidup.
Rahmad mengakui masih terdapat pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, seperti pemerataan infrastruktur, penguatan sistem pelayanan publik, dan pengendalian dampak pembangunan.
Namun ia menegaskan, arah kebijakan kota telah ditetapkan dengan menempatkan kepentingan masyarakat sebagai prioritas.
“Semua ini bukan soal perayaan, tetapi soal arah. Bagaimana Balikpapan melangkah ke depan tanpa kehilangan jati diri,” pungkasnya.
Peringatan HUT ke-129 Kota Balikpapan diharapkan menjadi momentum konsolidasi kebijakan dan refleksi bersama, agar transformasi kota menuju skala global tetap selaras dengan nilai-nilai lokal yang telah lama menjadi kekuatan Balikpapan.
Penulis : Putri | Editor : Intoniswan
Tag: HUT Balikpapan