Pemprov Kaltara Alokasikan Rp64,9 Miliar untuk Jalan dan Jembatan di Bulungan

aa
Dr. Ir. H Irianto Lambrie, MM.

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Meski, tahun ini kita tidak memberikan dana Bantuan Keuangan (Bankeu) untuk kegiatan infrastruktur, kepada Pemerintah Kabupaten/kota di Kalimantan Utara (Kaltara), tapi tetap mengalokasikan anggaran untuk di kabupaten/kota di Kaltara.

“Untuk di Kabupaten Bulungan misalnya. Melalui APBD Kaltara Tahun Anggaran 2019, dialokasikan anggaran sebesar Rp 64,9 miliar untuk pembangunan serta perbaikan jalan dan jembatan. Utamanya yang memang menjadi kewenangan Pemprov Kaltara,” ungkap Gubernur Kaltara, Dr. Ir. H Irianto Lambrie, MM, Rabu (6/2).

Selain itu, kata gubernur,  juga mendanai beberapa kegiatan melanjutkan dari program tahun-tahun sebelumnya. Salah satunya ruas jalan menuju Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi yang masih menjadi prioritas.

Sesuai laporan dari Dinas PUPR-Perkim Kaltara, melalui Bidang Bina Marga (BM), disebutkan, sejak 2015 hingga 2018 dari 432,14 kilometer total panjang jalan yang ada di Kabupaten Bulungan, sudah terbangun dengan kondisi baik sepanjang 53,34 kilometer. Sedangkan untuk rehabilitasi dan pemeliharaan jalan sepanjang 5,15 kilometer dari total ruas jalan sepanjang 11,58 kilometer.

Tak hanya di Tanjung Selor dan akses ke KIPI, kegiatan pembangunan jalan di Bulungan juga dilakukan di wilayah kecamatan. Seperti jalan ruas lingkar Pulau Bunyu yang dialokasikan melalui APBD sebesar Rp 14 miliar lebih. Kemudian jalan menuju Pelabuhan Ferry Ancam di Kecamatan Tanjung Palas Utara dengan dana Rp 10 miliar.

aa
Grafis Infopubdok Kaltara

Khusus di ibukota provinsi, ada beberapa kegiatan peningkatan maupun pemeliharaan jalan. Antara lain, pelebaran Jalan Durian Tanjung Selor, peningkatan jalan antara Selimau I – Selimau III, serta jalan poros Bulungan-Berau hingga simpang Kilometer 9 Tanjung Selor. “Kegiatan pembangunan jalan dan jembatan ini, sebagai upaya pemerintah provinsi meningkatkan sarana infrastruktur di daerah. Utamanya pada kawasan-kawasan yang memang diproyeksikan untuk pengembangan wilayah maupun ekonomi ke depan,” kata Irianto. (adv)