Pemprov Kaltara Apresiasi DMI Kembangkan Manajemen Berbasis Tipologi

Gubernur Kaltara, DR. H Irianto Lambrie saat membuka workshop DMI Kaltara, Kamis (14/1/2021). (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) apresiasi Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kaltara yang mulai menyelenggarakan workshop standarisasi pembinaan manajemen masjid berbasis tipologi.

“Di samping sebagai tempat ibadah, masjid memiliki peran strategis sebagai pusat pembinaan umat. Juga dalam upaya melindungi, memberdayakan dan mempersatukan umat untuk mewujudkan umat yang berkualitas, moderat dan toleran,” kata Gubernur Kaltara, DR. H Irianto Lambrie saat membuka workshop DMI Kaltara, Kamis (14/1/2021).

Menurut gubernur, masjid telah mengalami perkembangan yang pesat, baik dalam bentuk bangunan maupun fungsi dan perannya. Masjid juga telah menjadi sarana berkumpul, menuntut ilmu, bertukar pengalaman, pusat dakwah, kepentingan sosial dan lain sebagainya.

“Melihat pentingnya pengelolaan masjid yang lebih baik dan optimal serta berasas kemaslahatan bagi umat, kegiatan workshop ini sangat lah penting,” ujarnya.

Melalui  workshop diharapkan masjid dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan maksimal. Apalagi di masa pandemic Covid-19 seperti sekarang. Di mana ada pembatasan-pembatasan yang harus dipatuhi. Termasuk di antaranya di dalam masjid. Sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona.

Selain akan ada masjid raya yang nantinya dikelola langsung oleh provinsi, selama ini Pemprov Kaltara telah banyak membantu masjid-masjid di Kabupaten/Kota bahkan di tingkat desa-desa. Tak hanya masjid, sejumlah tempat ibadah agama lain juga turut dibantu oleh Pemprov Kaltara.

“Perlu dipahami, terdapat tiga aspek manajemen dalam pengelolaan masjid, yakni idaroh, imaroh dan riayah,” ungkap gubernur.

Dengan aspek idaroh, pengelolaan masjid diatur dalam sebuah organisasi dan administrasi yang baik. Aspek imaroh, berarti pengelolaan masjid yang berkaitan dengan mengembangkan dan memberdayakan masjid sebagai pusat kegiatan ibadah. Seperti misalnya, kegiatan ibadah (solat lima waktu, solat Jumat, solat Id), majelis taklim, pembinaan remaja masjid, penerbitan buletin dan pengelolaan perpustakaan.

Sedang aspek manajemen ri’ayah, para pengurus berupaya untuk memelihara, menjaga dan mengembangkan fisik dan fasilitas masjid, termasuk menjaga keamanan dan kenyamanan masjid.

Seperti misalnya, menjaga kebersihan masjid, dan menjaga keamanan jamaah, baik lahir maupun batin.

“Saya berharap workshop ini dapat memberikan manfaat untuk kita semua. Utamanya dalam upaya memakmurkan masjid, serta menjadikan masjid-masjid kita berfungsi dengan lebih baik lagi. Dan yang pastinya, semoga kegiatan ini mendapat Ridho dari Allah SWT.. Aamiin..,” ujarnya. (001)

Tag: