
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — DPRD Kalimantan Timur menyoroti minimnya tenaga pengajar di tingkat SMA/SMK dan SLB di kota Samarinda dan Balikpapan, terutama guru SMK.
Padahal lulusan SMK menjadi penyumbang utama pencetak tenaga kerja yang siap terjun langsung ke dunia kerja.
Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim Darlis Pattalongi menjelaskan, kekurangan guru ini adalah permasalahan serius yang harus segera diatasi oleh Pemprov Kaltim.
“Apalagi lulusan SMK ini dipersiapkan untuk siap bekerja. Tapi dilemanya banyak SMK kita kekurangan guru-guru produktif yang mengajar sesuai keahlian,” kata Darlis, ditemui saat berada di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, Selasa 25 November 2025.
Darlis bahkan mengungkap kekurangan guru terjadi di seluruh jenjang di bawah kewenangan Pemprov Kaltim yakni SMA/SMK/SLB.
“Angka kekurangannya sangat tinggi. Di jenjang SMK saja, kita masih kekurangan hampir 2.000 guru produktif. Untuk SMA, kekurangannya sekitar 1.000 guru, dan SLB masih kurang 500 guru,” ujar Darlis.
“Jadi, tingkat kekurangan guru kita saat ini benar-benar sangat tinggi,” tambah dia.
Kekurangan guru produktif, yang merupakan tulang punggung keahlian di SMK, secara langsung akan memengaruhi kualitas dan kompetensi lulusan.
Oleh karena itu, DPRD Kaltim mendesak agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim segera menyusun strategi jangka panjang yang komprehensif, seperti melakukan pemetaan kebutuhan guru di masing-masing daerah.
“Kita mengimbau dinas pendidikan menyusun peta jalan dalam rangka pemenuhan guru-guru di sekolah,” demikian Darlis Pattalongi.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Advertorial DPRD Kaltim
Tag: DPRD KaltimGuruPendidikan