Pemprov Kaltim “Pusing” Mikirkan Jalan Alternatif ke BSB

zairin
H Zairin Zain. (intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Saat bandar udara Samarinda baru (BS), APT Pranoto selesai diperkirakan bisa difungsikan bulan Juni 2018, kini Pemerintah Provinsi Kaltim malahan “dipusingkan” memikirkan jalan alternatif ke BSB. Ruas jalan poros Samarinda-Bontang tidak bisa diandalkan karena rawan banjir, terutama di  DI Panjaitan. Sedangkan ruas jalan alternatif lain yakni lewat Batubesaung belum selesai.

“Pak Gubernur (H Awang Faroek Ishak) menugaskan saya mencari jalan alternatif ke BSB,selain jalan poros Samarinda-Bontang,” kata Pjs Wali Kota Samarinda, DR. Ir. H Zairin Zain, M.Si pada Niaga.asia,  Rabu (21/3). Menurut Zairin, apabila tidak ada hujan yang  menyebabkan Jalan DI Panjaitan banjir, akses ke BSB tidak ada kendala, tapi  kalau DI Panjaitan banjir, itu akan jadi persoalan bagi orang yang bepergian melalui BSB.

Ditambahkan Zairin,  dari penelusuran ke kawasan dalam kelurahan Gunung Lingai dan Lempake, sebetulnya ada jalan alternatif, terutama menghindari jalan DI Panjaitan yang rawan banjir, tapi terkendala ada dua jembatan yang belum selesai, sehingga tak membuka akses ke Gunung Lingai dan Lempake. “Kedua jembatan itu adalah jembatan dari belakang  Perumahan Bumi Sempaja ke Gunung Lingai dan jembatan di Bayur ke Muang (Lempake) belum selesai,” katanya.

Dikatakan pula, kedua jembatan yang belum selesai itu sudah ditinjaunya, ada yang sudah dibikin pondasinya tapi bentang jembatan belum ada. Dalam APBD Samarinda tahun 2018 ini, tidak ada dana untuk kedua jembatan tersebut. “Ya, kita lagi pikirkan bagaimana kedua jembatan itu diselesaikan pembangunannya,” kata Zairin.

Sedangkan jalan alternatif ke BSB melalui Batubesaung, hingga kini belum seluruhnya selesai ditingkatkan dan dilebarkan. Untuk menyelesaikannya masih diperlukan dana dalam jumlah besar, meski dari BSB ke ruas Batubesaung sudah dikerjakan jalan dua jalur. (001)