Pemprov Kaltim Sedang Susun Skema Insentif Khusus untuk Guru di Daerah 3T

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji. (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) sedang  menyusun skema pemberian insentif khusus bagi guru-guru yang mau ditempatkan di wilayah Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal (3T).

Langkah tersebu,t kata Wakil Gubernur Seno Aji, sebagai bagian dari komitmen pemerataan pendidikan di Provinsi Kaltim dan menjawab tantangan distribusi tenaga pendidik yang belum merata.

“Kita akan mencoba mencari solusi apakah bisa menambahkan inisiatif bagi guru yang mau ditempatkan di daerah 3T tersebut,” ujarnya pada Senin (23/6) di Gedung B DPRD Kaltim, jalan Teuku Umar, Samarinda.

Kendati begitu, Seno Aji tak menampik bahwa banyak guru yang lebih memilih mengajar di wilayah perkotaan daripada wilayah 3T. Maka itu, ini menjadi perhatian serius pemerintah.

“Memang banyak guru-guru kita yang ingin mengajar di kota. Nah, ini yang kita selalu berikan perhatian kepada mereka,” jelasnya.

Terkait bentuk insentif yang akan diberikan, Seno menjelaskan bahwa saat ini pemerintah sedang membahas permasalahan ini bersama dinas pendidikan. Entah, nantinya dengan opsi pemberian tambahan penghasilan seperti TPP (Tunjangan Perbaikan Penghasilan) khusus atau skema tunjangan daerah terpencil.

“Kita lagi diskusikan apakah nanti berupa TPP khusus atau tunjangan pendapatan di daerah terpencil misalnya. Ini sedang kita formulasikan,” bebernya.

Seno Aji menyebut sejumlah wilayah prioritas yang sangat membutuhkan perhatian khusus, seperti Kutai Timur, Mahakam Ulu, dan Kutai Barat, di mana banyak daerah yang secara geografis sulit dijangkau dan masih kekurangan tenaga pendidik.

“Banyak ya, yang pertama kali kan di Kutim ya, sampai ke ujung-ujung sana. Lalu Mahakam Ulu, dan Kutai Barat termasuk, di sana banyak daerah-daerah terpencil. Nah, jadi daerah itu yang kita utamakan untuk 3T. Intinya masih kita formulasikan,” terangnya.

Langkah Strategis Pemprov Kaltim untuk Pendidikan Daerah 3T

Selain rencana insentif, Pemerintah Provinsi Kaltim juga menyiapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di daerah 3T, antara lain:

1.Peningkatan Kualitas Guru

Pemerintah terus mengupayakan peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan rutin dan sertifikasi, termasuk kerja sama dengan LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan BPMP (Balai Penjaminan Mutu Pendidikan).

2.Pemenuhan Kebutuhan Guru

Untuk mengatasi kekurangan guru akibat pensiun atau mutasi, Pemprov Kaltim telah merekrut PPPK serta memberdayakan guru pengganti yang dibiayai melalui dana BOSP-Daerah.

 

3.Redistribusi Tenaga Pendidik

Pemerintah telah melakukan perencanaan kebutuhan dan redistribusi guru agar ketersediaan tenaga pendidik di daerah 3T lebih merata.

4.Pembangunan Sarana Prasarana Sekolah

Fokus diarahkan pada pemenuhan sarana yang sesuai standar nasional, khususnya mendukung dunia kerja di jenjang SMK. Pemerintah juga mengupayakan penyediaan listrik dan internet di sekolah-sekolah 3T.

5.Penyelesaian Status Lahan Sekolah

Masih banyak sekolah yang belum memiliki legalitas lahan pasca-berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014. Hal ini tentu menghambat pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) dan Ruang Kelas Baru (RKB).

Maka, Pemerintah Provinsi Kaltim berusaha untuk mempercepat penyelesaiannya agar pembangunan dapat direalisasikan.

6.Transformasi Kurikulum dan Sekolah Unggulan

Mulai tahun 2025, akan diterapkan Kurikulum Nasional Plus, pembelajaran bilingual, dan ujian bahasa asing. Sejumlah sekolah seperti SMAN 10 Samarinda, SMAN 3 Tenggarong, dan SMAN 2 Sangatta Utara telah ditetapkan sebagai sekolah unggulan dan akan diperluas melalui Peraturan Gubernur.

7.Kebutuhan SMA/SMK Sesuai Jumlah Lulusan SMP

Pemerintah Provinsi Kaltim akan melakukan pemetaan kebutuhan berdasarkan jumlah lulusan SMP/MTs sederajat dan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah swasta melalui Program BOSP-Daerah untuk menjaga biaya pendidikan tetap terjangkau.

Dengan berbagai langkah ini, Pemerintah Provinsi Kaltim berharap dapat menciptakan pemerataan kualitas pendidikan yang lebih adil, khususnya bagi masyarakat di daerah 3T yang selama ini masih tertinggal dari sisi infrastruktur dan tenaga pendidik.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: