Pemuda di Nunukan Ditemukan Tewas Gantung Diri

Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas bersama Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Wisnu Bramantyo turun ke lokasi melihat evakuasi jenazah yang ditemukan gantung diri (Foto : Polsek Nunukan/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Seorang pemuda berusia 20 tahun,  yang baru berdomisili 4 bulan di Kabupaten Nunukan, ditemukan tewas gantung diri di rumah tempat tinggalnya di  Kelurahan Nunukan Barat, Kecamatan Nunukan.

Kapolsek kota Nunukan Iptu D Barasa mengatakan, korban ditemukan tergantung dengan leher terikat tali. Peristiwa menggemparkan warga setempat itu dilaporkan oleh Marselina Sabu Platin, ke Polsek Nunukan, Selasa 14 Oktober 2025 sekitar pukul 11:20 wita.

“Korban gantung dirinya awalnya diketahui oleh Enjelia Lion Ema Lenza yang kemudian menyampaikan kepada ibunya (Marselina Sabu Platin),” kata Barasa pada Niaga.Asia, Rabu (15/10/2025).

Berdasarkan keterangan Marselina, dirinya yang saat kejadian tidak berada di rumah sekitar pukul 10:30 Wita, dikabari oleh anaknya meminta cepat pulang karena melihat korban tergantung dengan seutas tali nilon.

Melihat korban sudah tidak bergerak, Marselina meminta warga sekitar untuk melaporkan kejadian ke Polsek Nunukan. Selang 20 menit sejumlah Polisi tiba di lokasi kejadian untuk membantu evakuasi korban dan penyelidikan perkara.

“Kapolres Nunukan AKBP Bonifasius Rumbewas bersama Kasat Reskrim Polres Nunukan, AKP Wisnu Bramantyo, ikut ke lokasi kejadian menyaksikan olah TKP,” ujarnya.

Menurut pengakuan Marselina, korban yang merupakan keponakannya baru tinggal di rumahnya kurang lebih 4 bulan. Korban satu hari sebelumnya sempat terlihat menyendiri dan melamun di Poskamling.

Keseharian korban lebih banyak dihabiskan dengan melamun melamun dan selama berada di Kabupaten Nunukan, tidak banyak bergaul dengan warga sekitar tempat tingganya.

“Keberadaan korban ke Nunukan belum dilaporkan ke RT, jadi belum terdaftar pada catatan kependudukan warga Jalan Kampung Timur RT 13,” sebutnya.

Barasa menerangkan, hasil olah TKP ditemukan kursi plastik warna merah diduga sebagai pijakan korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasaan dan ditemukan pula potongan tali nolon disekitar posisi korban.

Hasil visum dokter RSUD Nunukan juga tidak menemukan tanda kekerasaan, namun ditemukan adanya luka jeratan bekas tali pada leher dan estimasi meninggalnya diperkirakan sekitar 6 jam lalu

“Kesimpulan dokter dan polisi sama-sama tidak menemukan adanya tanda-tanda tindak pidana kekerasaan dan lainnya,” bebernya.

Jenazah tidak dilakukan otopsi karena pihak keluarga tidak menyetujui dengan alasan bahwa kejadian tersebut adalah murni musibah bunuh diri dan telah dibuatkan Berita Acara penolakan otopsi serta surat pernyataan .

Korban rencananya akan dikebumikan oleh pihak keluarga Rabu 15 Oktober 2025 sekitar jam 14.00 wita di tempat pemakaman di persemaian Kelurahan Nunukan Barat.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Intoniswan

Tag: