Pemuda Tenggarong Dicurigai Jenderal Polisi Coba-coba Tanam Pohon Ganja

Tersangka kasus 1 kg ganja kering berinisial FD berbaju tahanan. Dia dicurigai hendak mencoba menjadikan biji ganja sebagai bibit tanaman ganja (niaga.asia/Saud Rosadi)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Tim badan narkotika nasional (BNN) Provinsi Kalimantan Timur menangkap pria berinisial FD, 29 tahun, di Tenggarong, Kutai Kartanegara. Dia dicurigai hendak mencoba menanam pohon ganja.

Kecurigaan itu bukan tanpa alasan. Selain menyita 1 kg ganja kering, petugas juga menyita ribuan biji dari tanaman ganja kering. Dari biji itu apabila ditanam memungkinkan menjadi pohon tanaman ganja.

“Ini lebih berbahaya,” Brigadir Jenderal Polisi Edhy Moestofa, kepala BNN Kalimantan Timur dalam pernyataannya Kamis.

BACA JUGA :

Pemuda Sukarame di Tenggarong Ditangkap BNN Kasus 1 Kg Ganja Kering

Biji tanaman ganja itu merupakan bibit tanaman. Edhy bercerita itu dari pengalaman dia menggerebek ladang ganja di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

“Kalau di Aceh itu bibit bisa ditanam, biasanya ditanam. Dan itu kan tanaman ganja tidak dipisahkan dari bijinya. Kenapa (tersangka) memisahkan?” Edhy menambahkan.

Biji-bijian dari tanaman ganja dalam toples disita sebagai barang bukti (niaga.asia/Saud Rosadi)

Dengan begitu, diduga kuat tersangka FD memiliki tujuan untuk mencoba menanam pohon ganja. Meski dibantah FD yang mengaku akan membuang biji-bijian tanaman ganja itu.

“Saya rasa dia punya maksud untuk menanamnya,” ungkap Edhy.

Sejauh ini ladang tanaman ganja ditemukan di Nanggroe Aceh Darussalam. Bahkan di Pulau Jawa.

Brigadir Jenderal Polisi Edhy Moestofa memperlihatkan bibit ganja dari biji ganja, Kamis 13 Oktober 2022 (niaga.asia/Saud Rosadi)

“Iya, kecurigaannya (biji-bijian ganja) akan ditanam,” Edhy menegaskan.

FD tetap membantah. Menurut dia, yang kesehariannya mengaku sebagai penjual sayur dan anggota salah satu komunitas di Tenggarong itu, biji-bijian akan dia buang tanpa maksud menanamnya. Memesan ganja melalui situs e-commerce pun baru pertama kali dilakukannya.

“Tidak ada (mau ditanam). Dipakai komunitas saja. Tidak pernah (berpikir) mau menanam,” bantah FD.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: