Pemuda Tewas Tergantung & Tangan Terikat di Samarinda, Polisi : Ada Kejanggalan

Proses evakuasi yang dilakukan tim PMI Samarinda dan INAFIS Polresta Samarinda, Selasa (5/1) malam. Polisi menilai kematian Darroji janggal. (Foto : relawan INAFIS Polresta Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Darroji, pemuda 20 tahun ditemukan tewas tergantung tali nilon dan tangan terikat, di rumahnya kawasan Loa Bakung, Selasa (5/1) malam. Polisi menemukan kejanggalan dalam kematian pemuda itu. Rencana, jenazah Darroji diautopsi Kamis (7/1) besok.

Keterangan diperoleh Niaga Asia, Darroji ditemukan di kamarnya, sekira pukul 20.00 WITA. Sebelumnya, tetangga menaruh curiga pemuda yang tinggal seorang diri itu, lantaran orangtuanya bepergian ke Kalimantan Selatan.

Kecurigaan menguat, setelah tercium aroma busuk dari dalam rumah Darroji. Akhirnya, Darroji ditemukan tidak bernyawa dengan leher tergantung nilon, tangan terikat nilon, dan kaki terikat karen ban bekas.

Tim INAFIS Polresta Samarinda membawa jenazah Darroji ke kamar jenazah RSUD AW Sjachranie, tengah malam jelang dini hari tadi. Diperkirakan, jasad berusia 5-6 hari karena kondisinya sudah membusuk. Dari lokasi kejadian, selain tali, polisi juga membawa tong sampah, diduga sebagai pijakan sebelum tergantung.

Ada sederetan kejanggalan. Dari olah TKP, ditemukan tali nilon yang menyambung antara ikatan di kepala, dan kedua tangan korban. Saat ditemukan tewas pun, pintu belakang terbuka. Selain itu, dikabarkan dari tetangga, rumah itu kerap jadi tempat kumpul rekan-rekan korban.

Jenazah dibawa ke kamar jenazah RSUD AW Sjachranie. Rencananya, jenazah diautopsi Kamis (7/1). (Foto : relawan INAFIS Polresta Samarinda)

Meski sempat diduga bunuh diri, polisi belum bisa menyimpulkan sebab kematian Darroji. Hari ini, tim Reskrim Polsek Sungai Kunjang, dan INAFIS Polresta Samarinda, kembali melakukan olah TKP, menyelidiki bekas sidik jari.

“Untuk sebab kematian, kita perlu autopsi. Karena ada kejanggalan. Rencana kita autopsi Kamis (7/1) besok,” kata Kapolsek Sungai Kunjang Kompol Bambang Budiyanto, ditemui di Mapolsek Sungai Kunjang, Jalan Jakarta, Rabu (6/1).

Bambang menerangkan, dasar dari diperlukannya autopsi adalah selain laporan polisi, berita acara penemuan korban, serta keterangan saksi-saksi. “Dari itu, kita mintakan autopsi ke dokter, dan ini sudah kita komunikasikan ke keluarga korban,” ujar Bambang.

Bambang menerangkan, dari hasil olah TKP hari ini, tidak ada barang bukti baru yang diamankan. “Untuk sementara, tidak ada tanda kekerasan. Yang ada, kejanggalan. Maka itu, kita perlu tindaklanjut melalui autopsi,” sebut Bambang.

Bambang juga menjelaskan, kondisi korban dengan tangan dan kaki terikat, menunjukkan dugaan ketidakwajaran kematiannya. “Kalau bunuh diri, yang bisa menjawab adalah hasil autopsi. Nanti terlihat dari hasil autopsi. Apakah korban bunuh diri atau tidak,” pungkas Bambang. (006)

Tag: