
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Polisi menyita senapan angin milik tersangka pria berinisial RT, 36 tahun, yang digunakan untuk menembak korban Steven Ponto hingga tewas. Seperti apa senapan angin itu?
Polisi belum bisa memastikan berapa kali tembakan dari senapan angin itu. Termasuk soal jarak senapan angin itu ditembakkan hingga menembus paru-paru korban.
“Kita akan olah tempat kejadian perkara lanjutan soal itu,” kata Komisaris Besar Polisi Ary Fadli, Kepala Polresta Samarinda, dalam pernyataannya, Kamis.
BACA JUGA :
Ribut Bareng Teman, Steven Tewas dengan Luka Tembak
Penembak Steven Hingga Tewas Serahkan Diri ke Polsek Pinang
Kronologi Penembakan Steven Hingga Tembus Paru-paru
Meski demikian, senapan angin itu sudah teridentifikasi oleh polisi. Termasuk peluru yang digunakan adalah peluru berukuran 4,5 milimeter. Di mana ada lubang menganga pada dada bagian kiri korban Steven Ponto.
“Senapan angin PCP merek Viper milik tersangka yang dibelinya seharga Rp 15 juta,” ujar Ary Fadli.
Dikutip dari berbagai sumber, senapan angin PCP atau Pre-Charged Pneumatic Air Rifle, merupakan primadona dunia senapan angin. Berbeda dengan senapan pegas dan tipe senapan angin lainnya, senapan angin PCP memungkinkan penggunanya untuk menembak peluru berturut-turut.

Dalam penggunaannya, tidak perlu repot lagi mengisi peluru, mengokang atau memompa di antara setiap tembakan.
Inspektur Polisi Dua Bambang Suheri, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Sungai Pinang mengatakan, senapan angin itu dibeli tersangka satu tahun yang lalu.
“Itu senapan angin pompa otomatis. Dibeli setahun yang lalu, menurutnya digunakan untuk berburu,” kata Bambang kepada niaga.asia

Senapan angin jenis PCP itu terbilang modern, karena sudah menggunakan sistem pompa otomatis.
“Iya benar (senapan angin tergolong canggih),” Bambang Suheri merespons pertanyaan niaga.asia
Hasil autopsi peluru senapan angin menembus paru-paru Steven Ponto, hingga iga bagian belakangnya. Pernyataan sementara medis itu mengakibatkan kematian Steven yang diperkirakan meregang nyawa dalam perjalanan ke rumah sakit.
Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi
Tag: KaltimKriminal SamarindaPenembakanPeristiwaPolresta SamarindaPolriSamarinda