Penantian Desa Enggelam Nikmati Listrik 24 Jam Lewat PLTS Komunal

Tim konsultan PLTS Komunal berada di Desa Enggelam di Kecamatan Muara Wis (Foto : istimewa)

MUARA WIS.NIAGA.ASIA – Penantian panjang warga Desa Enggelam, di Muara Wis, kecamatan Kutai Kartanegara, menikmati listrik 24 jam bakal segera berakhir. Saat ini, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Komunal tengah berproses untuk melayani lebih lebih 300 kepala keluarga (KK) di desa setempat.

Desa Enggelam memiliki sekitar 380 KK atau sekitar 1.100 jiwa. Selama ini, mereka hanya menikmati listrik selama 6 jam yang bersumber dari listrik berpembangkit mesin diesel. Tentunya, pembangkit bersumber dari bahan bakar solar itu tidaklah murah.

“Selama ini, masyarakat Desa Enggelam menggunakan diesel desa, yang biayanya dari masyarakat sendiri dengan subsidi anggaran desa. Sharing swadaya masyarakat,” kata Camat Muara Wis Arianto, dalam perbincangan bersama Niaga Asia, baru-baru ini.

Dengan pembangunan PLTS Komunal, menurut Arianto, tentu akan sangat membantu masyarakat untuk nantinya menikmati listrik yang diharapkan bisa 24 jam.

“Karena, kalau dari diesel, cuma dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Karena biayanya cukup besar,” ujar Arianto.

PLTS Komunal sendiri bukan teknologi baru. Contohnya saja, di desa tetangga, Desa Muara Enggelam sudah memiliki PLTS Komunal. Hadirnya listrik selama 24 jam di desa itu, sangat membantu aktivitas masyarakat desa.

“Di Desa Muara Enggelam itu sudah bisa operasi 24 jam. Mudah-mudahan di Desa Enggelam nanti bisa beroperasi 24 jam dan biaya jadi lebih murah. Jadi, dengan PLTS Komunal warga bisa iuran mungkin untuk perawatannya. Bukan untuk bahan bakarnya dari solar, yang tentu mahal sekali,” terang Arianto.

Elemen panel pada PLTS Komunal (Foto : istimewa/ esdm.go.id)

Realisasi PLTS dari Dinas ESDM Kaltim

Pembangunan PLTS Komunal sejatinya merupakan program 2020 lalu, dan baru direalisasikan tahun ini. Penundaan sejak tahun 2020 itu tidak menutup kemungkinan disebabkan penanganan kesehatan di masa pandemi COVID-19.

“Jadi desa meminta listrik, kita sampaikan ke Pemkab Kutai Kartanegara melalui program listrik desa di Kukar, dan kemudian disampaikan kembali ke Pemprov Kalimantan Timur,” terang Arianto.

“Pilihan untuk pemenuhan listrik di Desa Enggelam, jatuh pada PLTS Komunal. Karena Desa Enggelam ini berada di daerah terpencil, jauh dari instalasi jaringan PLN,” ungkap Arianto.

Saat ini, pembangunan PLTS Komunal di Desa Enggelam tengah berposes. Ada dua paket pembangunan PLTS Komunal. Selain di Desa Enggelam sebagai desa induk, paket kedua berada di dusun di Desa Enggelam.

“Sekarang sedang berproses. Konsultan lagi menghitung jumlah manfaatnya dan kemampuan kapasitasnya untuk disinkronkan. Target selesai Desember 2021 menggunakan anggaran tahun ini. Mudah-mudahan bisa bermanfaat di Desember tahun ini,” tutup Arianto mengakhiri perbincangan. (adv)

Penulis: Saud Rosadi | Editor: Saud Rosadi

Tag: