SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Tim SAR yang melanjutkan pencarian Siti Hamidah yang diduga kuat jatuh ke Sungai Mahakam saat mencuci pakaian, hari Minggu (2/6), gagal menemukan Siti umur 29 tahun adalah warga Mangkupalas RT 12, Gang 4 Masjid, Samarinda Seberang tersebut.
Sedangkan Abdul Rahman, umur 36 tahun, tercatat berlamat di RT 05 Loktuan, Selambai, Kota Bontang, Kaltim yang dilaporkan hilang setelah terjatuh ke laut saat memindahkan Bagang di Perairan Loktuan, Rabu dini hari (06/6/2018), hari Sabtu pagi (09/6/2018 berhasil ditemukan, tapi sudah meninggal dunia.
Demikan dikatakan Kepala Seksi Operasi dan SiagaKantor Pencarian Orang dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, Octavianto, hari Sabtu sore (09/6/2018).
Tim SAR Lanjutkan Pencarian Siti Hamidah yang Jatuh ke Mahakam
Abdul Rahman Hilang Setelah Terjatuh dari Bagang
Abdul Rahman yang terjatuh dari Bagang di Perairan Loktuan, Selambai, Kota Bontang, sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, hari Sabtu (09/6/2018) atau 4 hari setelah dilakukan pencarian oleh tim SAR di area seluas 51,5 Km2.
“Korban ditemukan 5 mil laut dari pantai Teluk Lombok, Kutim,” ujar Octavianto. Korban ditemukan dalam posisi sudah mengambang di sekitar lokasi penemuan dan untuk kemudian korban telah diserahkan kepada pihak keluarga atas permintaan keluarga korban di Selambai.
Pencarian Siti Hamidah dihentikan
Menurutnya, sesuai ketentuan yang berlaku, hari Sabtu (ini) adalah hari pencarian terakhir Siti Hamidah. “Operasi pencarian Siti secara resmi kita hentikan, batas pencarian 7 hari sudah kita lakukan maksimal,” ujar Octavianto.
Hingga sore Sabtu, lanjutnya, hasil pencarian nihil l dan setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban (Siti Hamidah) dan Unsur SAR Gabungan sepakat utk menghentikan operasi SAR. Dengan demikian operasi dihentikan, seluruh unsur SAR terkait dikembalikan ke kesatuannya masing dan dilanjutkan dengan kesiapsiagaan.
“Pada hari terakhir pencarian Siti Hamidah, pencarian hingga 14 kilometer ke arah hilir dari lokasi jatuhnya korban di Mangkupalas. Selama 7 hari pencarian tidak ada tanda-tanda korban,” ungkap Octavianto lagi. (001)