TENGGARONG.NIAGA.ASIA – Seluruh pelajar jenjang SMP di Kabupaten Kutai Kartanegara dipersilahkan berpartisipasi mengikuti Lomba Cipta Lagu Daerah Tahun 2025, sebuah ajang kreatif yang membuka ruang bagi generasi muda untuk menyalurkan bakat, ide, dan rasa cintanya terhadap budaya lokal melalui karya musik.
Pendaftaran dibuka mulai tanggal 6 Oktober hingga 2 November 2025 dan dapat dilakukan secara daring (online) melalui tautan resmi yang disediakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Kartanegara.
Untuk diketahui, para peserta bisa mendaftar secara daring melalui tautan resmi berikut: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSeB8b_CgKCXFdDZxghiefHUgk2OrthN-ibpT-38ZJ2A84Qeaw/viewform?pli=1
Peserta juga bisa menghubungi Rinda (0896 8936 5942) atau mengikuti akun Instagram resmi @bid.kebudayaan.kukar untuk informasi lebih lanjut.
Kegiatan ini kata Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Kabupaten Kutai Kartanegara Puji Utomo, menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk bisa menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap kekayaan budaya lokal.
“Kami mengundang seluruh pelajar SMP untuk ikut berpartisipasi. Melalui lomba ini, generasi muda kita bisa mengekspresikan kebanggaan terhadap daerahnya lewat lagu yang mereka ciptakan sendiri,” ujarnya kepada Niaga.Asia, Sabtu (11/10).
Menurutnya, Lomba Cipta Lagu Daerah 2025 bukan hanya wadah untuk berkompetisi, tetapi juga sebagai ruang belajar yang mengajarkan nilai-nilai kebanggaan, kerja sama, dan penghargaan terhadap budaya sendiri.
“Lagu daerah merupakan warisan yang dapat menyatukan generasi. Kami ingin para pelajar tidak hanya menikmati musik, tetapi juga bisa menjadi pencipta yang menggali identitas daerahnya sendiri,” jelasnya.
Diakui Puji, kegiatan ini lahir dari keprihatinan pemerintah terhadap turunnya minat generasi muda pada musik daerah di tengah derasnya arus globalisasi. Padahal, lagu-lagu daerah menyimpan kisah tentang kehidupan, alam, serta nilai-nilai masyarakat Kutai yang sarat makna dan pantas dilestarikan.
“Banyak anak sekarang yang lebih mengenal lagu-lagu modern dari luar daerah, bahkan luar negeri, sementara lagu daerah kita sendiri jarang terdengar. Melalui lomba ini, kami ingin membangkitkan kembali semangat mencipta musik yang berakar pada budaya lokal,” terangnya.
Melalui festival seru ini, para pelajar diajak untuk mengekspresikan ide, perasaan, serta kebanggaan terhadap daerahnya melalui lirik dan melodi, sekaligus mengasah kemampuan mereka dalam menciptakan karya musik orisinal.
Peserta akan diberikan kebebasan berkreasi dengan genre dan aransemen apa pun mulai dari pop, folk, akustik, hingga etnik modern. Namun dianjurkan untuk menyertakan unsur khas daerah Kutai Kartanegara, seperti alat musik tradisional atau nuansa melodi lokal.
“Saya minta lirik lagu wajib berbahasa santun, menggambarkan keindahan alam, nilai-nilai budaya, serta kehidupan masyarakat daerah,” paparnya.
Adapun rangkaian Lomba Cipta Lagu Daerah tahun 2025, diantaranya; pengumuman lomba tanggal 6 Oktober; batas akhir pengumpulan lagu sekitar 2 November; lalu penjurian akan diberikan waktu hanya dua hari mulai tanggal 3 hingga 4 November 2025.
“Pemenang akan kita umumkan tanggal 5 November. Malam apresiasi dan penampilan pemenang kita jadwalkan 11 November 2025 di Taman Titik Nol, Tenggarong,” bebernya.
Pada malam puncak tersebut, enam karya terbaik akan ditampilkan langsung di hadapan dewan juri dan masyarakat. Selain penampilan musik, acara juga akan dimeriahkan oleh tari-tarian daerah dan sesi penghargaan khusus bagi para peserta terbaik.
Sebanyak enam orang pemenang beber Puji, akan mendapatkan total hadiah sekitar Rp16,5 juta, beserta sertifikat penghargaan resmi dari Disdikbud Kutai Kartanegara.
Tidak berhenti di sana, seluruh karya peserta juga akan didokumentasikan sebagai arsip pelestarian musik daerah, sehingga hasil karya para pelajar dapat menjadi bagian dari jejak kebudayaan Kutai Kartanegara di masa depan.
Sehingga harapan Puji, generasi berikutnya di Kutai Kartanegara juga bisa mengenal serta mempelajari berbagai kekayaan musik daerah yang lahir dari kreativitas pelajar masa kini.
“Melalui kreativitas anak muda, musik daerah akan terus hidup dan berkembang. Inilah cara kita menjaga jati diri Kota Raja, julukan dari Kutai Kartanegara, sekaligus memperkenalkan budaya Kutai ke generasi berikutnya,” harapnya.
Dengan terselenggaranya lomba ini, Disdikbud Kutai Kartanegara berharap seluruh pelajar SMP ikut berperan aktif dalam menjaga dan memperkaya warisan budaya daerah.
“Melalui nada dan kata, kita harap generasi muda dapat mewariskan semangat cinta budaya Kutai Kartanegara lewat lagu yang mereka ciptakan sendiri,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial
Tag: Kesenian