Pendapatan Negara di Papua Naik 34,33%, Menkeu: Gender Bukan Batasan untuk Berkarya

Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat melakukan kunjungan kerja terbatas ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu-Minggu (03-04/12/2022). (Foto Kemenkeu)

MIMIKA.NIAGA.ASIA – Pendapatan negara di wilayah Papua mengalami kenaikan sebesar Rp2,826,95 triliun atau tumbuh 34,33% (yoy). Di sisi lain, transfer daerah juga mengalami peningkatan sebesar Rp1,928,08 triliun atau tumbuh 5,63% (yoy).

“Ini merupakan pencapaian menggembirakan di tengah situasi perekonomian yang masih belum kembali normal,” ungkap Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat melakukan kunjungan kerja terbatas ke Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (03/12).

Menkeu juga mengucapkan terima kasih atas kerja keras seluruh jajaran Kementerian Keuangan di daerah, khususnya di wilayah Papua dan Maluku.

“Saya juga menitipkan amanah sebagai Badan Pengarah Papua. Ini harus terus dijaga, yaitu membawa wilayah Timur Indonesia untuk terus maju,” katanya.

Selain itu, Menkeu menyampaikan apresiasi atas sinergi dan kerjasama yang semakin solid antar unit di Kementerian Keuangan. Menurutnya, hal itu sangat penting agar seluruh jajaran di lingkungan Kementerian Keuangan dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman mengenai keuangan negara, serta menunjukkan kepedulian dan terus mendukung pemerataan pembangunan Indonesia melalui pemanfaatan APBN yang dikelola secara optimal.

“Jadi kalau semakin kita bekerja bersama dan bersinergi, Saya yakin dampak dan akselerasi nya akan makin tinggi,” terangnya.

Lebih lanjut, Menkeu menyebut untuk selalu melakukan evaluasi mulai dari kinerja organisasi, tata kelola, leadership, hingga pada kualitas sumber daya manusianya untuk terus dapat memberikan yang terbaik kepada stakeholder dan masyarakat dalam rangka mendorong pemulihan ekonomi.

Berdasarkan statistik saat ini mayoritas pegawai dari Kementerian Keuangan merupakan generasi milenial hingga generasi Y-Z yang diharapkan dapat menjadi generasi yang lebih baik.

“Coba kita bersama-sama karena ini adalah instansi kita sendiri, ini organisasi kita sendiri, ini SDM kita sendiri dan kita ingin terus maju mencapai perbaikan setiap saat. Kuncinya komunikasi” .

Selain itu, Menteri keuangan juga menyampaikan kepada seluruh pimpinan dan jajaran agar memiliki semangat, leadership, dan kepedulian terhadap organisasi untuk terus memperbaiki fiskal dan keuangan negara, serta siap menghadapi berbagai tantangan yang luar biasa ke depan.

Gender Bukan Batasan untuk Berkarya

Masih dalam rangkaian kunker terbatas, Sri Mulyani Indrawati  juga melakukan dialog dengan para pekerja wanita dalam acara Women Leadership PT Freeport Indonesia, Minggu (04/12/2022).

Menkeu memberikan apresiasi terhadap para pekerja wanita PT Freeport Indonesia, yang dimana mampu tetap berkarya di dunia kerja tambang yang identik dengan 3M (man, money, and machine) dan tentunya memiliki lingkungan yang ekstrim.

Beberapa pekerja wanita yang dimaksud seperti Lita Karubaba yang sudah bekerja selama 25 tahun atau Anike Marandof yang telah bekerja selama 29 tahun. Selain mereka, ada pula Anike dari Security Risk Management atau Meilani dari General Construction & Special project bekerja di area yang umumnya dilakukan pekerja laki-laki.

Pada acara tersebut Menkeu membagikan pengalamannya bagaimana tetap berkarya namun tetap  mengutamakan keluarga.

“Sebagai perempuan yang berkomitmen untuk berkeluarga dan di saat yang sama harus menyelesaikan sekolah S3 saya. Sangatlah tidak mudah. Namun tidak ada batasan gender dalam berkarya. Kita semua dapat terus berkontribusi sebaik mungkin bagi negara dan masyarakat, tanpa meninggalkan peran utama sebagai perempuan.” ujarnya.

Apresiasi yang tinggi juga disampaikan Menkeu kepada PT Freeport Indonesia yang telah mendukung pengarusutamaan gender dengan memberikan pria maupun wanita kesempatan yang sama dalam berkarir, berkembang, dan berkeluarga.

Menkeu menekankan bahwa sosok perempuan pada masa kini sudah jauh berbeda dengan zaman dahulu. Sekarang ini tidak ada batasan gender dalam berkarya, seluruh rakyat Indonesia dapat terus berkontribusi sebaik mungkin bagi negara dan bangsa, tanpa meninggalkan peran utama sebagai perempuan ataupun terikat pada gender.

Sumber: Humas Kemenkeu | Editor: Intoniswan

Tag: