Penduduk Miskin Kaltim 242.300 Orang, Ini Fenomena Sosek yang Mempengaruhi

Potret permukiman miskin di perkotaan. (Foto HO/NET)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Jumlah penduduk miskin Kaltim pada September 2022 sebesar 242.300  orang, meningkat 6.050 orang terhadap Maret 2022 dan meningkat 9.170 orang terhadap September 2021.

“Secara persentase, persentase penduduk miskin pada September 2022 sebesar 6,44 persen, meningkat 0,13 poin persen terhadap Maret 2022 dan meningkat 0,17 poin persen terhadap September 2021,” ungkap Statistisi Ahli Muda sekaligus Ketua Tim Statistik Sosial BPS Kaltim, Ir. Emmy Maksum, M.Si saat Rilis Berita Resmi Statistik (BRS) Profil Kemiskinan dan Tingkat Ketimpangan Pengeluaran Penduduk melalui Youtube Channel “BPS Kaltim”, Senin (16/1/2023).

Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp768,120-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp546,669,- (71,17 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp221,451,- (28,83 persen).

Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Provinsi Kalimantan Timur memiliki 4,65 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp3.571.758,-/rumah tangga miskin/bulan.

Fenomena Sosek yang Mempengaruhi

Menurut Emmy, fenomena sosial ekonomi yang mempengaruhi kemiskinan di Kaltim pada September 2022, antara lain, kenaikan harga BBM Tanggal 3 September 2022. Pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM Pertalite, Solar, dan Pertamax. Pertalite naik 30,72%, Solar naik 32,04%, dan Pertamax (non-subsidi) naik 16,00%.

Sumber: BPS Kaltim.

Kemudian, inflasi Provinsi Kaltim pada bulan September senilai 0,85 persen, inflasi kalender sebesar 4,76 persen dan y on y sebesar 5,69 persen. Peningkatan penyerapan pekerja terbesar Agustus 2022, di sektor Transportasi sebanyak 25,05 ribu orang.

“Selain itu ada andil kelompok Transportasi dalam menyumbang inflasi sebesar 1,0318 persen,  Nilai Tukar Petani (NTP) September 2022 turun 9,13 persen dibandingkan Maret 2022, dan NTP September 2022 sebesar 122,61 lebih rendah di banding NTP Maret 2022 yang sebesar 133,81,” ungkap Emmy.

Meningkatnya angka kemiskinan pada September 2022, juga dipicu oleh adanya kenaikan harga eceran beberapa Komoditas Pokok pada periode Maret 2022 – September 2022, harga eceran beberapa komoditas pokok mengalami kenaikan antara lain minyak goreng, telur ayam ras, gula pasir, tempe, cabe merah dan bawang merah. Namun demikian, terdapat pula beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain daging ayam ras, cabe rawit dan bawang putih.

Sebaran Penduduk Miskin 

Sumber: BPS Kaltim

Persentase penduduk miskin perkotaan pada September 2022 sebesar 4,97 persen, naik dari 4,80 persen pada Maret 2022. Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada September 2022 sebesar 9,71 persen, naik dari Maret 2022 yang persentasenya sebesar 9,64 persen.

BPS mencatat, dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan naik sebanyak 5.390 orang (dari 123,59 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 128.980 orang pada September 2022).

“ Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan naik sebanyak 660  orang (dari 112,660  orang pada Maret 2022 menjadi 113,320 orang pada September 2022),” ungkap Statistisi Ahli Muda sekaligus Ketua Tim Statistik Sosial BPS Kaltim, Ir. Emmy Maksum, M.Si.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: