Penguasaan Sains, Teknologi, dan AI Kunci Kemajuan Bangsa

Presiden Prabowo Subinto. (Foto Humas Setneg/Niaga.Asia)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Presiden Prabowo Subinto menegaskan bahwa penguasaan sains, teknologi, dan kecerdasan buatan (AI) menjadi kunci kemajuan bangsa. Untuk itu, pemerintah mengalokasikan 20 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pendidikan, menaikkan gaji guru ASN, memberikan tunjangan bagi guru non-ASN, dan merenovasi 13.800 sekolah serta 1.400 madrasah pada tahun ini.

Hal itu disampaikan Kepala Negara pada pidato kenegaraan dalam rangka Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) di Gedung Nusantara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Jakarta, pada Jumat (15/08/2025).

Presiden menyampaikan sebanyak 288.000 layar pintar akan didistribusikan ke sekolah-sekolah di pelosok. “Kita perlu mencetak talenta hebat agar anak-anak di desa tak tertinggal dan bisa belajar dari guru terbaik secara virtual,” ujar Presiden.

Dalam upaya mencetak pemimpin masa depan, pemerintah mencanangkan pembangunan 20 Sekolah Unggul Garuda, 80 Sekolah Unggul Garuda Transformasi, dan SMA Taruna Nusantara Terintegrasi di seluruh wilayah.

Di sektor ekonomi, sebanyak 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dibentuk untuk meningkatkan perekonomian desa, menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, dan menciptakan jutaan lapangan kerja baru. Pemerintah bersama DPR RI juga membentuk Danantara, lembaga pengelola investasi dengan aset lebih dari USD 1 triliun.

Di bidang kesehatan, program Cek Kesehatan Gratis telah dimanfaatkan lebih dari 18 juta warga, serta peningkatan kelas 66 rumah sakit di 66 kabupaten. Pemerintah juga mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus Sanur sebagai pusat layanan medis bertaraf internasional.

Dalam diplomasi internasional, Indonesia bergabung dengan BRICS, menyelesaikan perundingan dagang dengan Uni Eropa dan Amerika Serikat, serta aktif memperjuangkan pengakuan Palestina.

“Kami hadir di panggung dunia untuk menegakkan kedaulatan dan memperjuangkan keadilan,” kata Presiden.

Pemerintah juga memperkuat penegakan hukum dengan menaikkan gaji hakim hingga 280 persen, memberantas kasus korupsi besar, dan menertibkan 3,1 juta hektar lahan sawit ilegal dari total 5 juta hektar yang melanggar aturan. Penertiban tambang ilegal akan menjadi fokus berikutnya. Presiden menegaskan bahwa langkah ini selaras dengan amanat konstitusi untuk mengelola sumber daya alam demi kemakmuran rakyat.

Di sektor pertahanan, pemerintah membentuk enam komando daerah militer baru, 14 komando daerah Angkatan Laut, tiga komando daerah Angkatan Udara, serta sejumlah satuan tempur dan teritorial lainnya. Kebijakan ini sejalan dengan doktrin Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata).

“Indonesia harus punya pertahanan yang kuat untuk menjaga kekayaan kita,” tegas Presiden.

Menutup pidatonya, Presiden menyampaikan apresiasi kepada MPR, DPR, DPD, BPK, MA, MK, Komisi Yudisial, dan berbagai lembaga negara atas kontribusi dalam menjaga demokrasi, menegakkan hukum, dan mendorong pembangunan. Presiden juga berterima kasih kepada pengusaha nasionalis yang berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja di Indonesia.

“Masih banyak pekerjaan ke depan: kita harus hapus kemiskinan ekstrem, dorong pertumbuhan ekonomi, dan bawa Indonesia menjadi kekuatan yang disegani dunia,” pungkasnya.

Sumber: Humas Kemensetneg | Editor: Intoniswan

Tag: