
BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Di tengah maraknya tren membaca digital, minat warga Balikpapan terhadap Perpustakaan Daerah (Perpusda) justru menunjukkan peningkatan menggembirakan.
Data terbaru dari Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Balikpapan mencatat, jumlah pengunjung pada 2023 mencapai 73.001 orang, dan melonjak menjadi 82.831 orang pada 2024, atau naik sekitar 1,1 persen.
Kepala Bidang Perpustakaan, Kartini, menyebut tren positif ini menjadi bukti Perpustakaan masih memiliki tempat istimewa di hati masyarakat.
“Perpustakaan tidak hanya tempat membaca, tapi juga menjadi ruang belajar, berdiskusi, dan mencari inspirasi. Meningkatnya jumlah pengunjung adalah sinyal bahwa masyarakat masih haus akan pengetahuan,” kata Kartini, Senin 20 Oktober 2025.
Dari ribuan koleksi yang tersedia, buku fiksi menjadi yang paling banyak dipinjam, disusul dengan tema ilmu pengetahuan umum dan keagamaan. Menurut Kartini, keragaman minat ini menunjukkan bahwa karakter pembaca Balikpapan semakin beragam.
“Ada yang mencari hiburan melalui novel, ada juga yang datang untuk memperdalam ilmu. Ini tren yang sehat bagi budaya literasi,” tambahnya.
Menariknya, meskipun era digital menawarkan kemudahan akses informasi, pengunjung Perpusda Balikpapan masih lebih memilih buku fisik dibandingkan e-book (buku digital).
Hingga Agustus 2025, tercatat 3.834 buku fisik dipinjam, sementara buku digital hanya 603 eksemplar. Kartini menjelaskan, hal ini wajar karena koleksi buku cetak masih jauh lebih lengkap dan mudah dijangkau.
“Kami terus memperbarui koleksi fisik setiap tahun. Banyak pembaca merasa pengalaman membuka dan mencium aroma buku baru itu tidak tergantikan,” ujar Kartini.
Perpusda Balikpapan kini tampil lebih modern. Fasilitas ruang baca yang luas dan nyaman, jaringan Wi-Fi gratis, komputer riset, serta koleksi jurnal ilmiah menjadikan tempat ini favorit bagi pelajar dan mahasiswa, untuk belajar maupun menyelesaikan tugas.
“Fungsi perpustakaan sudah berkembang. Kami ingin menjadi mitra akademik, bukan hanya tempat meminjam buku,” ujar Kartini.
Ke depan, Dinas Arsip dan Perpustakaan berencana menggandeng sekolah dan komunitas literasi, untuk memperkuat budaya membaca sejak usia dini.
“Kami ingin Perpusda menjadi rumah literasi bersama, tempat tumbuhnya ide, diskusi, dan semangat belajar masyarakat Balikpapan,” demikian Kartini.
Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi
Tag: BalikpapanliterasiPerpustakaan