
SAMARINDA.NIAGA.ASIA -Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Syafruddin menganggap Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ingkar janji terhadap komitmennya pengembangan dan peningkatan fasilitas dan utilitas Bandara APT Pranoto sebab, selama ini pengembangan bandara tersebut terkesan jalan di tempat.
Hal itu disampaikannya saat berlangsung Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Kaltim dengan Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto, Senin (15/2/2021). RDP membahas terkait tak kunjung dilakukannya pengembangan dan peningkatan fasilitas penunjang bandara tersebut.
“Karena sejak 2018 kita menyerahkan aset bandara ke Kementerian Perhubungan, dengan catatan menuntaskan sisa-sisa pembangunan. Seperti pencahayaan, pemagaran, dan taxiway, tapi belum direalisir Kemenhub,” kata Syafruddin.
Menurut dia, akan ada hasil evaluasi dari pertemuan tersebut, apakah perlu membentuk tim evaluasi. Tim evaluasi mempertimbangkan apakah bandara tetap dikelola Kemenhub, atau dialihkan ke PT Angkasa Pura.
“Karena bandara besar di seluruh Indonesia itu kan pengelolanya Angkasa Pura, sehingga ini jadi catatan kita bersama,” Jelas Syafruddin.
Ketua DPW PKB Kaltim ini membeberkan, pada pembangunannya bandara APT Pranoto menggunakan APBD Kaltim senilai 2,5 triliun rupiah. Namun, fasilitas yang sekarang pun masih belum lengkap. Meski diakuinya ada progres pengerjaan pengembangan bandara, namun ia tetap menilai Kemenhub belum memenuhi komitmennya.
“Padahal kita semua tahu pembangunan APT Pranoto pembangunannya menggunakan APBD. Tidak murni APBN seperti di Jawa Barat dan DIY. Artinya Kaltim dianaktirikan,” kata Syafruddin.
Komisi III mendorong UPBU APT Pranoto agar memaksimalkan pengalokasian dana pengembangan bandara dari Kemenhub, meskipun kebijakan refocussing anggaran untuk penanganan pandemi covid-19 menjadi kendala.
“DPRD Kaltim terus mendorong agar komitmen pengembangan bandara segera dipenuhi Kemenhub,” kata Syafruddin.
Terkait wacana memperpanjang runway atau landasan pacu APT Pranoto dalam rangka menyambut Ibu Kota Negara (IKN) baru, perlu agar pesawat Airbus bisa mendarat di APT Pranoto. (009)
Betul itu Pak
Terkesan Bandara APT Pranoto di anak tirikan
Bandara di Ibukota Provinsi lain dibangun megah dan dibiayai APBN dan terus dikembangkan
malah Bandara APTP jalan ditempat. Kapan Runway diperpanjang, penerbangan malam juga tidak ada dll blm jelas sampai sekarang
Semoga Pemerintah Pusat ( Kemenhub ) segera merealisasikan janjinya
Bravo DPRD Kaltim dan Bandara APTP
Kalo terkesan dinaktirikan saya setuju karena bandara apt pranoto samarinda
Mungkin ada yang merasa terganggu jika dipoles lebih baik, runway diperpanjang dll jujur aja sejak diresmikan 25 Okt 2018 penumpang Tumbuh signifikan masa jadi bandara pengumpul skunder aneh, kalo fasilitasnya lengkap keamanan juga terjamin loh maaf ya.