Penjahit Relawan COVID-19 di BLK Samarinda

Walikota Samarinda, H Syaharie Jaang didampingi Kadis Perindustrian HM Faisal mencoba baju hazmat, APD untuk tenaga medis COVID-19  yang dibuat di  Workshop Garmen Apparel milik Balai Latihan Kerja(BLK)  Samarinda di Kecamatan Sungai Kunjang.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Setelah melihat langsung pembuatan hand sanitizer di STIKES Kagama Samarinda, Walikota Samarinda, H Syaharie Jaang, hari ini juga melakukan kunjungan ke Workshop Garmen Apparel milik Balai Latihan Kerja(BLK)  Samarinda di Kecamatan Sungai Kunjang.

Di BLK walikota melihat proses pembuatan Alat Pelindung Diri (APD) berupa baju hazmat dan masker yang khusus diproduksi untuk kepentingan sosial membantu tenaga kesehatan di Kota Samarinda,

“Saya terharu dan apresiasi tinggi sekali untuk bapak dan ibu penjahit disini yang merupakan siswa dan alumni BLK sudah membantu tanpa pamrih, benar-benar sudah jadi relawan covid-19 yang luar biasa, terima kasih,” ucap  Walikota Samasrinda H.Syaharie Jaang di damping Kadisperin Muhammad Faisal.

Untuk apresiasi sampai Walikota Samarinda pun berkenan mencoba baju hazmat hasil produksi BLK ini dan ikut serta mencoba mensterika masker sebagai bagian proses akhir produksi.

“Selama ini saya berpikir relawan itu yang dilapangan dan berhadapan langsung, ternyata ada juga relawan para penjahit, luar biasa mereka tanpa dibayar hanya diberi makan dan transportasi saja,” kata Jaang.

Walikota Samarinda, H Syaharie Jaang dan Kadis Perindustria, HM Faisal bersama relawan penjahit masker dan baju hazmat di Balai Latihan Kerja(BLK)  Samarinda di Kecamatan Sungai Kunjang.

Walikota menegaskan, dia siap membantu BLK, berapa saja yang diproduksi dibeli  bagi tenaga kesehatan di lingkungan Pemkot Samarinda. “Segera saya minta BPBD dan Dinkes untuk berkoordinasi bisa melalui pak Faisal atau langsung. Intinya kita juga sudah siap mulai memproduksi sendiri untuk mengurangi ketergantungan dari luar daerah, kemudian ditambah dari hasil produksi ditempat lain lagi,”  lanjut Jaang  serius.

BLK Samarinda sudah mampu memproduksi sekitar 200 baju hazmat dalam seminggu dan masker sebanyak 200 per harinya, dengan relawan penjahit sebanyak 27 orang yang terdiri dari siswa pelatihan, alumni dan Dharma Wanita BLK.

“Kami memang tidak membayar para penjahit ini, semua membantu untuk kepentingan sosial hanya kami siapkan makan dan transportasinya saja, mudahan ini dapat membantu masyarakat kota Samarinda,” kata Andri Susila, ST, Msi, Kepala BLK Samarinda. (001)

Tag: