Penjelasan Lengkap Polisi Soal Hubungan Rendi & Juwanah yang Ditemukan Sisa Tengkorak

Korban Juwanah yang ditemukan sisa tengkorak, Jumat (24/9) dini hari di semak belukar poros Samarinda – Tenggarong (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Polisi terus melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap Rendi (35), pembunuh Juwanah (25) yang jenazahnya menyisakan tengkorak. Terbaru, Rendi mengaku hubungan dia dengan korban sebatas rekan kerja satu perusahaan.

Kanit Jatanras Satreskrim Polresta Samarinda Ipda Dovie Eudy menerangkan, sebelumnya usai diamankan Kamis (23/9) malam, Rendi mengaku memiliki hubungan spesial dengan Juwanah.

“Bahwa dari hasil penyelidikan awal di lapangan, pelaku benar memberikan keterangan punya hubungan khusus dengan korban sebagai pacar,” kata Dovie, dikonfirmasi Sabtu (25/9).

Malam kejadian, Senin (6/9) malam, pelaku dan korban jalan bareng satu mobil. Untuk diketahui, pelaku dan korban bekerja pada satu perusahaan yang sama.

“Itu dibuktikan dengan dokumentasi kita kepada pelaku. Kepolisian sama sekali tidak memberikan berita hoaks. Karena keterangan dia (Rendi) itu penyelidikan sementara yang didapat di lapangan setelah dia kita amankan,” ujar Dovie.

“Penyelidikan dan penyidikan berkembang ditemukan banyak fakta baru. Salah satu di antaranya adalah hubungan mereka berdua hanya sebatas rekan kerja. Pelaku adalah sopir, dan korban adalah marketing,” tambah Dovie.

“Kenapa kepolisian tidak langsung merilis kepada media, karena kita masih melakukan pendalaman fakta-fakta yang ada. Kita tenang dulu, dan autopsi juga sudah selesai semalam. Kita tunggu hasil autopsi,” terang Dovie.

Dovie menyatakan, sejak awal diamankan kepolisian, keterangan pelaku berbelit-belit dan banyak memberikan keterangan palsu. Lagi-lagi itu telah dibuktikan dengan dokumentasi keterangan awal pelaku.

Berita terkait :

Dirampok, Jasad Juwanah yang Dibuang di Poros Samarinda – Tenggarong Sisa Tengkorak

“Tapi di BAP (Berita Acara Pemeriksaan) hubungan mereka hanya rekan kerja. Dia sudah akui itu semuanya,” ungkap Dovie.

Modus Pelaku Mendatangi Rumah Nasabah

Masih dijelaskan Dovie, pelaku memang berencana menghabisi nyawa korban. Senjata tajam pun dibeli oleh pelaku.

“Karena sudah direncanakan lebih dulu oleh pelaku dengan membeli pisau dapur di toko swalayan. Dia (Rendi) bikin skenario, seolah ada customer (calon nasabah) yang mau gabung di perusahaan,” jelas Dovie.

“Karena korban adalah marketing, kemudian diajak pelaku bertemu customer. Kenyataannya itu skenario palsu. Dia memang sudah niat mencuri dan rampok barang-barang korban,” terang Dovie.

Kesehariannya juga pelaku bekerja bersama dengan korban untuk urusan perusahaan. “Jadi dia (Rendi) sering melihat barang-barang pribadi perhiasan dan HP korban. Dia jadi tertarik untuk mencuri barang-barang korban. Sementara itu,” jelas Dovie lagi.

Rencananya Polresta Samarinda akan menggelar konferensi pers panjang lebar pada Senin (27/9) mendatang. Semua fakta-fakta dalam kasus itu akan disampaikan lebih detil dan rinci.

“Jadi, jangan sampai salah paham polisi hoaks. Pada rilis Senin nanti akan disampaikan lebih jelasnya,” demikian Dovie.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

Tag: