Menhub Berencana Jadikan Bandara APT Pranoto Lebih Representatif

Menhub Budi Karya Sumadi saat memberikan penjelasan kepada wartawan, di Bandara APT Pranoto, Rabu (18/12) sore. (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kemenhub berencana akan menjadikan Bandara APT Pranoto Samarinda, lebih representatif. Terlebih lagi, bandara itu sebagai bandara penunjang ibu kota negara (IKN). Namun demikian, ada yang menjadi ganjalan sebelum bandara itu lebih dikembangkan kedepannya.

Presiden Joko Widodo, menugaskan Menhub Budi Karya Sumadi, untuk mempersiapkan ibu kota negara yang akan ada di Kaltim. Budi Karya sendiri, tiba sore ini tadi, sekira pukul 16.30 Wita, dan bertemu langsung Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi.

Budi menerangkan, dia tengah menginventarisir detail, berikut fasilitas yang sudah tersedia, dan juga hal yang harus dilakukan kedepannya, untuk mendukung kawasan ibu kota negara.

“Inventarisir pertama saya, menginventarisasi dua bandara yang sudah ada. Kita tahu, Sepinggan (di Balikpapan) itu bagus, dengan kapasitas 7 juta. Runway-nya masih 2.500 meter, kita akan bikin 3.000. Juga kita akan buat terminal yang besar,” kata Budi, di sela peninjauan dia di Bandara APT Pranoto, Samarinda, Rabu (18/12) sore.

Namun demikian, untuk di Samarinda, menurut Budi, punya soal tersendiri. “Saya akan tahu pasti, apa yang jadi masalah di sini. Kalau dilihat dari penumpangnya bagus. Karena 4.000 per hari, berarti lebih dari 1 juta (per tahun). Growth naik terus. Tidak ada masalah dengan terminal,” terangnya.

“Tapi di air side, itu ada masalah. Karena lahan bawahnya gambut. Sehingga, tidak adanya konsistensi daya dukung dari tanah di sekitar situ, terhadap landasan ataupun taxiway yang ada,” ungkap Budi.

Budi sendiri mengaku mendapatkan informasi, bahwa lahan gambut di area bandara, sangat sensitif apabila berisi genangan air. “Karena dia akan bonyok, dan dia akan menurun. Oleh karenanya, kami akan konsultasi dengan para ahli, juga akan konsultasi dengan Pak Menteri PU, karena di sana banyak ahli, bagaimana solusinya,” terang Budi.

Masih diterangkan Budi Karya, solusinya segera akan dibangun drainase, serta bikin kolam penampung, sehingga air tidak mengendap di bawah permukaan runway dan taxiway. “Nah jauh lebih dari itu, Pak Presiden menginstruksikan saya, harus ada satu lagi bandara internasional VVIP, yang jaraknya kurang lebih 20 km dari pusat IKN nanti,” lanjut Budi.

“Jadi diharapkan ada 3 bandara di sini (Kaltim). Ada APT Pranoto, ada Sepinggan dan ada satu bandara khusus dibangun baru,” jelasnya.

Budi juga mengatakan, dia juga telah menyampaikan kepada Presiden Jokowi, bahwa di ibu kota baru, telah memiliki modal 2 bandara di Balikpapan dan Samarinda. “Dan kita akan buat proyek APBU, artinya VVP. Artinya apa, pemerintah tidak perlu keluar APBN lagi. Karena investor akan membangun, mengoperasikan. Tapi dia bundling ada 3 bandara jadi satu,” tegas Budi.

“Pak Presiden setuju. Kami menugaskan kepada Ditjen Perhubungan Udara, dan tim Sekjen untuk mempersiapkannya. Tapi saya minta, Samarinda benar dulu. Yaitu, tanggungjawab Kemenhub untuk memperbaiki,” tutup Budi. (006)