Penjelasan Polisi Soal Kematian Didik Pekerja di Galangan Kapal di Samarinda

Tim relawan INAFIS Polresta Samarinda saat proses evakuasi jenazah korban Didik, Kamis (21/1) pagi. (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Didik Eko Prasetyo (34), tewas di dalam tongkang yang sedang doking di galangan kawasan Sungai Kapih, Samarinda, Kamis (21/1) lalu. Jenazahnya dimakamkan di Bojonegoro, Jawa Timur. Diduga, Didik meninggal akibat keracunan gas.

Usai korban ditemukan tewas, polisi memeriksa rekan kerja Didik, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di tongkang yang sedang doking.

“Jadi, sehari sebelumnya, Rabu (20/1) ada pekerjaan. Setelah itu, tidak boleh dimasukin karyawan 2×24 jam,” kata Kapolsek Samarinda Kota AKP Aldy Harjasatya, ditemui Niaga Asia di kantornya, Jalan Bhayangkara, Sabtu (23/1).

Aldy menerangkan, pengawas lapangan, juga telah mengingatkan karyawan, agar tidak masuk lebih dulu dan mengecek tongkang usai pekerjaan itu.

Berita terkait :

Didik, Pekerja di Galangan Kapal Samarinda Ditemukan Tewas

“Terlihat, tiba-tiba ada yang masuk. Begitu besoknya, hari Kamis (21/1), korban sudah ditemukan meninggal. Diduga, keracunan gas. Diduga, korban meninggal sehari sebelumnya,” ujar Aldy.

Dijelaskan Aldy, dua rekan kerja korban, dimintai keterangan terkait kejadian itu, dan dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Setelah sempat berada di ruang pemulasaran RSUD AW Sjachranie, jenazah Didik diterbangkan ke Bojonegoro, untuk dimakamkan.

“Iya, jenazah dibawa pulang untuk dimakamkan. Barang bukti belum ada kita amankan. Karena, kita ke TKP tidak ada barang bukti. Cuma ada jenazah korban di tongkang,” ungkap Aldy.

Masih disampaikan Aldy, tidak ada tanda-tanda kekerasan pada jenazah korban. “Kita lakukan visum luar saja. Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada korban, atau tanda lainnya,” tutup Aldy. (006)

 

Tag: