Penjulan Listrik PLN Tahun 2023 Tumbuh 5,36 Persen

Meteran listrik PLN (Foto PT PLN Persero)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – PT PLN (Persero) pada tahun 2023  berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 288,44 terawatt hour (TWh) atau bertumbuh 5,36 persen dibandingkan  tahun 2022.

“Keberhasilan ini tak lepas dari inovasi pemasaran melalui program intensifikasi seperti promo tambah daya, akuisisi captive power dan kampanye electrifying lifestyle serta program ekstensifikasi yang meliputi electrifying agriculture & marine, dedieselisasi dan infrastruktur kendaraan listrik,” ungkap Direktur PT PLN Darmawan Prasodjo dalam rilisnya hari ini, Rabu (29/5/2024).

Menurut Darmawan, melalui beragam inovasi tersebut, PLN sukses meraih pendapatan penjualan tenaga listrik sebesar Rp333,19 triliun atau meningkat Rp22,13 triliun dari tahun 2022. Peningkatan pendapatan diraih bukan hanya dari penjualan tenaga listrik, melainkan dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh.

“Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking,” tuturnya.

Sepanjang tahun 2023, bisnis beyond kWh sukses berkontribusi secara signifikan pada pendapatan sebesar  Rp10,27 triliun atau satu setengah kali lipat dari realisasi tahun 2022. Inovasi beyond kWh meliputi penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi, jasa pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan.

Darmawan menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan dan stakeholder atas dukungannya terhadap transformasi yang terus dijalankan perseroan.

“Transformasi mustahil diraih tanpa dukungan dari pemerintah untuk konsisten menjaga daya beli masyarakat dan menghadirkan ekosistem investasi menarik bagi pelaku bisnis serta industri,” bebernya.

Ditengah upaya mengakselerasi transisi energi di tanah air, PLN terus mengedepankan aspek corporate financial sustainability. Hal ini dibuktikan dengan capaian saldo kas perusahaan tahun 2023 yang meningkat tajam menjadi Rp55,92 triliun dan penurunan utang jangka panjang sebesar Rp4,24 triliun. Penurunan terjadi pula pada utang jangka pendek sebesar Rp8,53 triliun.

Kinerja ini, kata Darmawan, ditopang oleh beragam inisiatif berupa Proactive Debt Management, pengendalian likuiditas, hingga sentralisasi dan digitalisasi pembayaran.

“PLN terus berupaya menghadirkan listrik tidak hanya andal, tapi juga berkelanjutan ditengah upaya transisi energi. PLN bahkan mengembangkan pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan dengan menerapkan inisiatif keuangan yang prudent,” terangnya.

Semua itu berdampak positif terhadap peningkatan layanan, sehingga mampu memangkas response time dalam penanganan gangguan listrik pelanggan dari rata-rata 24 menit pada tahun 2022 menjadi 19 menit di tahun 2023.

“Selaras dengan hal tersebut, pengguna aplikasi PLN Mobile terus bertambah. Dimana 2023 downloader PLN Mobile mencapai 47 juta atau naik 8 juta  tahun 2022,” kata Darmawan.

Kinerja cemerlang PLN makin lengkap dengan pengakuan dari para stakeholder yang mengapresiasi PLN, melalui 779 penghargaan tingkat nasional maupun internasional di sepanjang tahun 2023.

Capaian kinerja keuangan terbaik selama tiga tahun berturut-turut menjadi fondasi kuat untuk melanjutkan perjalanan transformasi jilid 2, dengan meningkatkan ketahanan energi melalui transisi energi, digitalisasi, membangun technical skill baru, inovasi peningkatan pendapatan, value creation dan beyond kWh.

“Melalui transformasi 2.0 moonshot, PLN terus mempersiapkan kompetensi dan technical skill baru guna menjadi perusahaan Top 500 Global Company dan nomor 1 sebagai pilihan pelanggan untuk solusi energi,” pungkas Darmawan. (ADVERTORIAL)

Tag: