Penting Dijaga, Sri Mulyani Bahas Penguatan Kerja Sama Ekonomi dengan Australia

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat berbicara pada pertemuan di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta, Jumat 9 September 2022 (handout/Kementerian Keuangan)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati melakukan Economic Policy Dialogue (EPD) dan pembaruan kerjasama bilateral antara Kementerian Keuangan dan Australian Treasury dengan Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers di Canberra, Australia pada Senin 19 September 2022.

Pertemuan tersebut bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara, sekaligus memperkuat ekonomi domestik masing-masing negara dan kawasan serta global.

Australia merupakan negara investor terbesar ke-15, tujuan ekspor terbesar ke-14, dan negara asal impor terbesar ke-7 bagi Indonesia. Sri Mulyani menilai kerja sama bilateral dan ekonomi tersebut penting untuk dijaga.

Kerja sama ekonomi kedua negara selama ini telah diwujudkan dalam kerja sama reformasi sektor keuangan dan fiskal, salah satunya melalui Prospera. Kedua negara sepakat bahwa agenda reformasi harus terus berjalan di tengah ketidakpastian global.

EPD bertujuan untuk membahas isu-isu internasional, regional, dan bilateral yang menjadi kepentingan bersama antara Australian Treasury dan Kementerian Keuangan.

Cakupan reformasi yang menjadi fokus EPD adalah makroekonomi, sektor keuangan, dana pensiun, transfer ke daerah, serta transisi energi yang berkelanjutan. Melalui EPD, Sri Mulyani berharap Indonesia dan Australia dapat memperoleh mutual benefit berupa pertukaran sudut pandang dan informasi agar area cakupan reformasi dapat semakin baik bagi kedua negara.

Pada pembukaan EPD, Australia juga menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Indonesia pada forum G20 di tengah situasi geopolitik yang sulit. Sri Mulyani mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Australia atas komitmennya untuk terus mendukung Indonesia menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan diselenggarakan bulan November mendatang.

Terdapat tiga agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu pandemic preparedness, ekonomi digital, dan transisi energi.

“Saya harap Australia juga akan tetap memberikan dukungan dan masukan dalam keketuaan ASEAN Indonesia di 2023. Australia akan tetap menjadi salah satu mitra utama Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan ekonomi baik regional maupun global,” demikian Sri Mulyani.

Sumber : Kementerian Keuangan | Editor : Saud Rosadi

 

 

Tag: