Penuhi Kebutuhan Darah di PMI Samarinda, Pegawai Rutan Ramai-ramai Donor

Pegawai Rutan Kelas IIA Samarinda donor darah, Senin (12/4). (Foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), jumlah kebutuhan minimal darah di Indonesia sekitar 5,1 juta kantong darah pertahun (2% jumlah penduduk Indonesia). Sedangkan produksi darah dan komponennya saat ini sebanyak 4,1 juta kantong dari 3,4 juta donasi.

Dari jumlah darah yang tersedia, 90% di antaranya berasal dari donasi sukarela. Selama pandemi ini, kebutuhan untuk donor darah berkurang. Di Tanah Air, pasokan darah Palang Merah Indonesia sangat menurun.

Hal ini disebabkan tidak seimbangnya antara kebutuhan darah dan jumlah pendonor. Setelah pemerintah menganjurkan masyarakat di rumah saja untuk mencegah penularan Covid-19, jumlah pendonor darah mengalami penurunan hingga 50 persen.

Kondisi itu, membuat Rumah Tahanan Kelas IIA Samarinda mengerahkan sebagian besar pegawainya, untuk melakukan donor darah memperingati Hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke-57, Senin (12/4).

Kepala Rutan Samarinda Alanta Imanuel Ketaren dalam penjelasan dia hari ini menerangkan, donor darah pegawai Rutan, untuk membantu PMI memenuhi kebutuhan darah.

“Kita tahu bersama kebutuhan darah di kota kita akhir-akhir ini sangat sulit terpenuhi. Bahkan sebelum pandemi saja, sering tak tercukupi. Apalagi dimasa pandemi seperti sekarang ini. Jadi kami ingin sebanyak mungkin melakukan donor, memperingati hari Bhakti Pemasyarakatan yang ke-57 ini,” kata Alanta, dikutip Niaga Asia, Senin (12/4).

Pegawai Rutan berbondong-bondong pukul 09.0p WITA, mendatangi Palang Merah Indonesia Kota Samarinda, yang berlokasi di Jalan Palang Merah Indonesia, Samarinda. Puluhan lebih petugas pemasyarakatan secara sukarela mendonorkan darahnya.

“Semua petugas penjagaan hingga staf kami kerahkan untuk melakukan donor. Terkecuali yang bertugas malam tadi,” ujar Alanta.

Sumber : Rutan Kelas IIA Samarinda | Editor : Saud Rosadi

Tag: