Penutup Wadah Makanan Belum Datang, Program MBG di Nunukan Kota Dihentikan Sementera

Pelaksanaan MBG di SMPN 2 Nunukan saat masih menggunakan wadah plastik. (Foto : Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Nunukan Kota dihentikan sementara waktu menunggu pihak mitra kerja Yayasan Aisyiyah Ruhama mendatangkan penutup wadah makanan dari stainles.

Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk wilayah Nunukan Kota, Sulaimana, mengatakan, program MBG harusnya sudah berjalan sebagaimana di daerah lainnya, hanya saja khusus di wilayah Nunukan Kota masih terkendala wadah makanan.

“Harusnya sejak anak-anak masuk sekolah tahun ajaran baru tahun 2025 sudah dimulai MBG, tapi pihak penyedia belum bisa langsung menyiapkan wadah makanan dari stainless,” kata Sulaiman pada Niaga.Asia, Rabu (23/07/2025).

Menurut dia, pihak yayasan penyedia BMG telah memesan wadah makanan sesuai standar kesehatan, lengkap dengan penutup bagian atas. Wadah makanan sebelum digunakan menyimpan makanan, harus dipastikan steril dari bahan berbahaya.

“Sebenarnya pihak penyedia sudah pesan omprengan, tapi tidak sekalian tutupnya, ini lagi ditunggu kedatangan tutupnya,” jelasnya.

Sulaimana menerangkan,  semua penyedia sudah seharusnya menjalankan proses memasak hingga penyajian sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).

“Info kami terima minggu depan sudah datang penutup wadah makanan. Kami juga berharap bisa segera dilaksanakan kembali MBG di pulau Nunukan,” bebernya.

Sementara itu, Muhammad Marwan dari Yayasan Abi Al Ummi selaku mitra Badan Gizi Nasional (BGN) dalam penyediaan MBG di Kecamatan Nunukan Selatan, mengaku, tetap mendistribusikan MBG sejak dimulainya pembelajaran tahun ajaran baru 2025.

“Kami sudah lama pesan wadah lengkap dengan tutupnya, kalau tidak salah dari Februari 2025 sudah pakai wadah stainles,” tuturnya.

Dengan terpenuhinya SOP penyediaan MBG, dapur temapt memasak milik Marwan yang beralamat di  Jalan Mansapa, Kecamatan Nunukan Selatan, terus bekerja memenuhi pelayanan MBG dibawah pengawasan TNI, Polri dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Aktivitas memasak didapur, kata Marwan, dimulai dari pukul 03.00 WiTA hingga berakhirnya pengantaran makanan pukul 12.00 Wita. Sedikitnya 3 unit kendaraan disiapkan dalam mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah.

“Kami punya 45 orang pekerja dengan sistem kerja 2 kelompok. Tiap kelompok bekerja sesuai waktu yang ditenyukan,  yakni dari jam 3 sampai 9 pagi, dan jam 9 pagi sampai jam 1 siang,” jelasnya.

Penyelenggaraan MBG di Kecamatan Nunukan Kota dikelola oleh Yayasan Aisyiyah Ruhama, sedangkan di Kecamatan Nunukan Selatan dikelola Yayasan Abi Al Ummi. Adapun jumlah sekolah penerima sebanyak 29 sekolah dengan jumlah sasaran 6.670 siswa.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Intoniswan

Tag: