SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Samarinda, H Samri Shaputra kritisi dan menganggap kebijakan Pemkot Samarinda tebang pilih dalam melakukan penutupan sementara kawasan Tepian Mahakam sejak (15/5/2021) lalu bagi pedagang kaki lima (PKL).
Kawasan tepian mulai dari depan Kantor Gubernur sampai depan Kantor Satpol PP Kaltim ditutup, sedangkan kawasan Lampion Garden diperbolehkan beroperasi. Sseharusnya Pemkot tidak pilih kasih, mengingat yang menjadi alasan penutupan tersebut kawasan tepian adalah soal protokol kesehatan (Prokes).
“Harusnya kalau satu dilarang, sekalian saja dilarang. Supaya tidak ada menimbulkan persepsi lain dari khayalak banyak,” kata Samri, Kamis (17/6/2021).
Samri mengaku, dia telah meninjau langsung kawasan seputaran Lampion Garden. Selain itu menurutnya Pemkot harusnya bisa memberikan solusi pasca penutupan kawasan Tepian.
“Karena mereka pasti butuh biaya hari-harinya, ada anak dan istri pastinya yang harus ditanggung,” ungkap Samri.
Kendati demikian, dirinya bisa memahami bahwa kebijakan yang diambil oleh pihak Pemkot untuk menekan laju penyebaran covid-19. Pemkot harus meningkatkan kembali pantauan terkait kerumunan, karena pusat kerumunan tidak hanya terjadi dikawasan Tepian.
“Sebenarnya bagus saja pengetatan, tetapi alangkah lebih baik antara pencegahan virus harus beriringan dengan kenaikan perekonomian. Karena tidak mungkin Pemkot mampu membiayai mereka,” pungkasnya.
Penulis : Muhammad Fahrurozi | Editor : Intoniswan
Tag: Samri ShaputraTepian Mahakam