Penyakit Campak dan Rubella Berdampak Cacat Permanen pada Anak

aa
Campak

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Dampak yang ditimbulkan penyakit campak dan rubella ternyata tidak tanggung-tangung, selain bisa menimbulkan cacat permanen, biaya pengobatan penyakit menular melalui napas pada saat batuk dan bersin  ini bisa mencapai ratusan juta rupiah, juga membuat kaum perempuan trauma untuk punya anak lagi.

Dokter Spesialis Anak, Sukartini menjelaskan, orang (anak-anak dan orang dewasa) yang belum divaksin MR (Measles Rubella) adalah orang yang beresiko tinggi tertular campak dan rubella. Bahaya dari campak adalah menyebabkan kompolkasi serius, seperti; diare, radang paru, radang otak, kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.

Sedangkan rubella biasanya berupa penyakit ringan pada anak, akan tetapi bila menulari ibu hamil pada trimester pertama atau awal kehamilan, dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan pada bayi yang dilahirkan yang dikenal dengan sebutan Sindroma Rubella Kongenital yang meliputi kelainan pada jantung, kerusakan jaringan otak, mata, ketulian dan keterlambatan tumbuh kembang.

“Melihat dampak dari penyakit campak dan rubella ini, saya berterima kasih dan bersyukur MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah menerbitkan fatwa imunisasi vaksin MR adalah mubah, atau membolehkan, dan mengajurkan harus dilakukan untuk masa depan umat,” kata Sukartini dalam jumpa pers bersama Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Hj. Rini Retno Sukesi M.Kes dengan Ketua Komisi Fatwa Majelis Ualama Indonesia (MUI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), DR. Makmun Syari, M.Hi, di Samarinda, Sabtu (1/9).

Ketua Komisi Fatwa MUI Kaltim: Imunisasi MR Mubah dan Bersifat Harus

Turut hadir dalam jumpa pers tersebut Kepala Dinas Kominfo Kaltim, Diddy Rusdiansyah Anandani, SE, MM, Drs. Samudi, Kabid Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Kementerian  Agama Kaltim, Kris Suhariyatno, Kasi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim, Dokter Spesialis Anak, Sukartini, dr Franky (Perwakilan Unicef-United Nations Children’s), dan dokter dari perwakilan WHO (World Health Organization).

Menurut Sukartini, hingga saat ini tidak ada pengobatan untuk penyakit campak dan rubella,  tapi dapat dicegah. “Imunisasi dengan vaksin MR adalah pencegahan terbaik. Satu vaksin mencegah dua penyakit sekaligus “Imunisasi MR bisa diberikan untuk semua ank usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun selama kampanye MR bulan Agustus dan September 2018 dan itu gratis. Selanjutnya diberikan secara rutin untuk anak usia 9 bulan, 18 bulan dan kelas 1 SD/MI/sederajat menggantikan imunisasi campak. Imunisasi juga bisa didapatkan di sekolah-sekolah, Puskemas, Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya.,” terangnya.

Ditambahkan pula, anak yang sudah menerima 2 dosis vaksin campak sesuai jadwal, telah mendapatkan kekebalan terhadap campak tapi belum mendapat kekebalan terhadap rubella, sehingga anak itu tetap harus mendapat imunisasi MR untuk mendapatkan  kekebalan terhadap rubella. Imunisasi MR aman bagi anak yang telah mendapat 2 dosis imunisasi campak.

Imunisasi aman

                Untuk amannya anak diimunisasi MR, kata Sukartini yang perlu dilakukan adalah:

  1. Pastikan anak sudah makan sebelum imunisasi.
  2. Sampaikan kondisi kesehatan anak kepada petugas seperti riwayat penyakit, pengobatan yang sedang dijalani, adanya cacat bawaan, riwayat kelahiran prematur, riwayat alergi, atau riwayat reaksi berat setelah imunisasi sebelumnya.
  3. Tunggulah sekitar 30 menit di fasilitas kesehatan setelah anak mendapatkan imunisasi untuk memantau kemungkinan kejadian ikutan pasca imunisasi.
  4. Demam ringan, ruam merah dan bengkak ringan di tempat suntikan adalah reaksi normal dan tidak perlu dikhawatirkan.
  5. Bawalah segera anak ke fasilitas layanan kesehatan setempat apabila terjadi kejadian ikutan pasca imunisasi seperti; demam tinggi, kejang, dan pembengkakan di tempat suntikan. (001)