
SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengingatkan bahaya penyakit yang dapat terjadi pada manusia saat banjir. Salah satunya, penyakit Leptospirosis yang disebabkan oleh bakteri dari urin tikus.
Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin mengimbau masyarakat Kaltim untuk selalu meningkatkan kewaspadaan, dan tidak bermain banjir saat hujan lebat.
“Masyarakat juga diimbau rutin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan minum, serta menghindari aktivitas saat banjir,” kata Jaya dihubungi niaga.asia, Selasa 27 Mei 2025.
Menurut Jaya, penyakit yang biasa timbul di tengah banjir dan kondisi air yang kotor ini, adalah penyakit Leptospirosis.
Penyakit Leptospirosis ini merupakan penyakit karena bakteri Leptospira, yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui kulit yang luka, saat kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urin tikus.
Penularan penyakit ini melalui air maupun makanan yang terkontaminasi. Gejala yang ditimbulkan penyakit Leptospirosis ini bervariasi. Mulai dari demam tinggi, sakit kepala, hingga nyeri otot.
Penyakit ini perlu diwaspadai karena berisiko menimbulkan komplikasi yang berbahaya yakni kerusakan ginjal dan hati.
Karena itu, menurut Jaya masyarakat penting memastikan kebersihan diri dan lingkungan, terutama dalam kondisi banjir, di mana mobilitas tikus meningkat dan risiko penyebaran bakteri lebih tinggi.
“Di tengah banjir ini biasanya banyak tikus yang keluar dan air kencing dari tikus menyebabkan penyakit Leptospirosis. Karena itu penting juga bagi kita memastikan alat makan dan tangan kita sebelum makan, bersih,” jelas Jaya.
Selain itu, Dinkes Kaltim juga meminta agar Puskesmas-puskesmas di masing-masing daerah, seperti di kota Samarinda, untuk tetap buka di tengah banjir, agar dapat memberikan bantuan dan respons cepat, jika ada korban banjir yang membutuhkan penanganan kesehatan.
“Kita punya 27 Puskesmas di Samarinda. Maka kita minta teman-teman dari Puskesmas, kita harapkan proaktif dan membantu korban bencana banjir dan menyiapkan obat-obatan,” demikian Jaya Mualimin.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: BanjirKesehatanSamarinda