
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kinerja intermediasi perbankan di Kaltim pada triwulan I 2025 melanjutkan pertumbuhan positif dengan risiko yang tetap terjaga. Penyaluran kredit di Kaltim tumbuh positif sebesar 3,03% (yoy), melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,05% (yoy).
“Berdasarkan jenis penggunaan, kredit konsumsi tercatat mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 13,03% (yoy), sejalan dengan peningkatan PDRB konsumsi rumah tangga,” ungkap ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto dalam laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Timur yang dipublikasikan, 12 Juni 2025.
Sementara secara sektoral, lanjut Budi, tercatat pertumbuhan kredit sejumlah sektor utama Kaltim mengalami kontraksi yang juga sejalan dengan perlambatan di PDRB-nya. Adapun penyaluran kredit Kaltim yang masih terjaga positif diikuti dengan risiko kredit yang rendah sebesar 1,20%, meski meningkat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 1,08%.
“Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh positif sebesar 3,43% (yoy), berada di bawah rata-rata nasional. Selain itu, inklusivitas keuangan di Kaltim juga terus didorong, seiring kredit UMKM dan pembiayaan syariah yang terus tumbuh positif dengan risiko kredit yang rendah,” paparnya.
Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Budi juga mengatakan, pada triwulan I 2025, sistem pembayaran di Indonesia menunjukkan pertumbuhan sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi selama HBKN Idul Fitri. Transaksi pembayaran melalui infrastruktur Bank Indonesia secara volume tumbuh 58,55% (yoy).
“Hal tersebut didorong utamanya oleh akselerasi penggunaan BI-FAST yang tumbuh signifikan baik dari sisi nominal (48,07% yoy) maupun volume (58,55% yoy) di tengah transaksi RTGS dan SKNBI yang mengalami kontraksi secara nominal masing-masing sebesar 6,54% (yoy) dan 12,64% (yoy),” terangnya.
Pada pembayaran ritel, nominal transaksi APMK tumbuh 6,85% (yoy) meski sedikit terkontraksi sebesar 1% (yoy) secara volume. Adapun QRIS mencatat pertumbuhan volume transaksi sebesar 181% (yoy) seiring minat masyarakat yang terus meningkat pada sistem pembayaran digital. Di sisi transaksi tunai, aliran uang kartal di Kaltim berada dalam posisi net outflow sebesar Rp258 miliar, sejalan dengan konsumsi masyarakat yang tinggi di periode HBKN Idul Fitri.
Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan
Sejalan dengan kinerja ekonomi yang masih cukup tinggi, Budi menjelaskan, kondisi ketenagakerjaan dan kesejahteraan turut menunjukkan perbaikan. Kinerja beberapa sektor utama seperti sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan saat ini masih menjadi pendorong peningkatan penyerapan tenaga kerja.
Hal tersebut tercermin dari peningkatan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) serta penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Sejalan dengan kondisi ketenagakerjaan yang membaik tersebut, kesejahteraan masyarakat juga lebih baik, terindikasi dari penurunan tingkat kemiskinan, penurunan ketimpangan pendapatan, serta kesejahteraan petani yang lebih baik.
Prospek Perekonomian Daerah Melambat
Menurut Budi, ketidakpastian global masih dibayangi oleh kebijakan resiprokal Amerika Serikat (AS) di tengah ekonomi domestik yang masih tertahan, prospek pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada 2025 diprakirakan tumbuh melambat di kisaran 5,00 – 5,80% (yoy).
Faktor penahan pertumbuhan ekonomi tersebut utamanya masih dipengaruhi oleh LU pertambangan, khususnya permintaan ekspor batu bara yang relatif stagnan, kinerja LU kontruksi cenderung yang melambat seiring termoderasinya proyek pemerintah dan IKN, serta LU perdagangan yang melambat seiring tertahannya konsumsi masyarakat dan belanja pemerintah.
”Meskipun demikian, LU industri pengolahan tetap diprakirakan membaik seiring mulai beroperasinya sejumlah proyek manufaktur dan semakin ekspansifnya industri CPO,” demikian Budi.
Di sisi lain, meskipun dihadapkan pada tingginya potensi imported inflation, inflasi tahunan Kaltim di tahun 2025 diprakirakan tetap berada dalam koridor target dikisaran 2,5±1% (yoy) seiring dengan upaya pengendalian inflasi yang konsisten dan intensif untuk mencapai stabilitas harga komoditas utama di Kaltim.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan | Adv Diskominfo Kaltim
Tag: Kredit