
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Budi Widihartanto mengungkapkan stabilitas keuangan daerah Kaltim Triwulan I 2024 relatif terjaga yang tercermin dari penyaluran kredit yang tumbuh positif dengan tingkat risiko kredit yang tetap terjaga rendah.
“Penyaluran kredit di Kaltim pada Triwulan I 2024 tumbuh positif pada 9,49% (yoy),” kata Budi Widihartanto didampingi deputinya Muhamad Rais dan Bayuadi Hardiyanto dalam konferensi pers, Selasa malam (21/5/2024).
Menurut Budi, pertumbuhan penyaluran kredit di Kaltim pada Triwulan I 2024 9,49% itu di bawah pertumbuhan kredit triwulan sebelum, yakni 12,60% (yoy) dan lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan penyaluran kredit nasional di Triwulan I 2024 sebesar 11,88% (yoy).
“Penyaluran kredit Kaltim didorong terutama kredit modal kerja dan konsumsi,” ungkapnya.
Sementara itu, risiko kredit yang diindikasikan oleh tingkat non-performing loan (NPL) tercatat rendah di angka 1,27%, sedikit meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya (Triwulan IV 2023) yakni 1,11%.
Pada bagian lain, Budi menerangkan, penyaluran pembiayaan atau akses keuangan UMKM periode Triwulan I 2024 turut terjaga, diikuti risiko kredit yang mengalami perbaikan.
“Dilihat dari sisi pembiayaan atau akses keuangan UMKM, penyaluran kredit tumbuh sebesar 11,12% (yoy), lebnih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,45% (yoy),” kata Budi.
Selain itu, tingkat NPL juga mengalami perbaikan dibandingkan triwulan sebelumnya, dari 3,83% menjadi 3,42%.
Penyaluran kredit UMKM Kaltim yang tetap terjaga utamanya bersumber dari pertumbuhan kredit modal kerja dan investasi.
“Berdasarkan lapangan usaha (LU), penyaluran kredit UMKM Kaltim yang tetap terjaga bersumber dari penyaluran kredit pada LU Industri Pngolahan, Pertanian, serta LU Perdagangan, Hotel, dan Restoran,” pungkas Budi.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: BI KaltimKredit Perbankan