Percepatan Vaksinasi Anak Usia 6 -11 Tahun Terkendala PJJ

Vaksinasi murid sekolah dasar di Nunukan (Foto: Budi Anshori/niaga.asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA — Percepatan vaksinasi anak usia sekolah dasar di Kabupaten Nunukan terkendala, karena saat ini sekolah di beberapa kecamatan menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring dan orangtua enggan mengantar anaknya vaksin dosis kedua ke pos-pos pelayanan vaksinasi.

“Kita mau vaksin tapi kesulitan karena banyak sekolah di beberapa kecamatan tutup dan hanya melaksanakan belajar daring,” Kapolres Nunukan AKBP Ricky Hadiyanto kepada niaga.asia, Senin (07/03/2022).

Persentase capaian vaksin dosis 1 anak usia 6 – 11 tahun berkisar 80 persen. Di mana angka ini jauh dibandingkan capaian vaksin dosis 2 yang masih rendah dikarenakan pelaksanaan sekolah daring sejak 24 Februari.

Rendahnya capaian vaksin dosis 2 terhadap anak-anak tidak terlepas dari kurangnya keinginan dan inisiatif orang tua mendaftarkan anaknya mengikuti vaksinasi di pos-pos pelayanan vaksin yang dibuka TNI – Polri.

“Tiap hari kita buka pos layanan vaksin, tinggal orang tua proaktif membawa anaknya ke lokasi vaksin. Nah keinginan sendiri ini yang sulit,” ujar Ricky.

Selain kurangnya inisiatif mendatangi pos-pos vaksinasi, ada beberapa orangtua yang memang tidak menginginkan anaknya divaksin.

Ricky menuturkan, jumlah sasaran vaksin anak usia 6 – 11 tahun sekitar 23.547 orang. Dari semua kegiatan vaksin yang dilaksanakan sekolah, tidak satupun terdapat keluhan sakit demam tinggi pascavaksinasi.

Vaksin COVID-19 tidak berbeda dengan suntikan imunisasi campak dan lainnya yang biasa diberikan anak-anak di sekolah. Pemerintah ingin anak-anak memiliki daya tubuh yang kuat dalam menghadapi penularan virus.

“Lindungi anak-anak kita dari penularan COVID-19. Ketika sekolah ada kegiatan vaksin, ikutkan. Kalau sekolah daring bisa ikut vaksin di pos-pos,” ajaknya.

Tidak berbeda dengan vaksin anak, persentase vaksin kategori umum untuk dosis 1 sudah mencapai 85 persen, tapi dosis 2 masih berkisar 70 persen. Perbedaan angka cukup jauh ini akibat rendahnya kesadaran masyarakat.

“Ada selentingan kabar-kabarnya nih, masyarakat mau tunggu vaksin yang ada pembagian sembako,” ucap Ricky.

Tiap daerah perlu menerapkan sebuah strategi yang tepat dalam mempercepat vaksinasi. Apakah dalam bentuk vaksinasi berhadiah atau tekanan-tekanan tegas yang dapat menggiring masyarakat untuk mengikuti program tersebut.

Salah satu strategi yang diperkirakan bisa meningkatkan capaian vaksin adalah membuka pos pelayanan vaksin di pelabuhan, bagi penumpang kapal dan speedboat dari perjalanan luar daerah.

“Waktu rapat zoom saya sampaikan ke Pemerintah Nunukan, terbitkan surat edaran vaksin untuk penumpang perjalanan luar daerah. Kalau perlu jadi syarat perjalanan,” tutup Ricky.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: