Perempuan Garda Terdepan Ketahanan Keluarga Saat Hadapi Bencana

Wagub Kaltim, Seno Aji bawa istrinya Wahyu Hernaningsih mengunjungi kawasan terdampak banjir di Bengkuring, Kamis (29/5/2025) (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Istri Wakil Gubernur (Wagub) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Wahyu Hernaningsih Seno, menuturkan bahwa perempuan punya peran yang sangat penting dalam menggerakkan ketahanan keluarga di tengah kondisi darurat.

Menurutnya, peran perempuan, terutama para ibu rumah tangga, sangat vital dalam menjaga kestabilan emosi, asupan gizi, dan solidaritas keluarga saat berada dalam tekanan seperti banjir, longsor ataupun bencana lainnya.

Sebagai Staf Ahli Pendidikan Keluarga di TP PKK Kaltim, Wahyu menilai bahwa empati dan kepedulian perempuan saat terjadinya sebuah musibah bisa menjadi penggerak pemulihan sosial dalam komunitas yang terdampak.

“Peran perempuan dalam keluarga sangat penting terhadap masyarakat dan saudara-saudara yang sedang mengalami musibah,” ungkapnya saat mendampingi Wagub Kaltim Seno Aji meninjau wilayah terdampak banjir di Bengkuring, Kamis (29/5).

Dalam situasi seperti ini kata dia, para ibu tak hanya menjadi penjaga rumah, akan tetapi juga pengatur logistik, penyedia makanan, sekaligus penguat semangat bagi seluruh anggota keluarga.

“Perempuan harus tahu bagaimana membuat makanan yang bisa langsung dikonsumsi atau dikelola selama beberapa hari ke depan. Itu penting karena kondisinya terkunci oleh air yang menggenang,” terangnya.

Ia juga melihat langsung bagaimana peran perempuan di lokasi banjir menjadi penopang utama keberlangsungan rumah tangga. Lebih jauh, Wahyu mengingatkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang lebih tangguh menghadapi bencana.

“Pemerintah provinsi, kota, dan pusat harus bersinergi untuk mencari solusi konkret yang bisa mengurangi risiko banjir,” tegasnya.

Selain itu, pengalaman banjir ini diharapkan bisa menjadi pelajaran untuk membangun sistem kesiapsiagaan keluarga yang lebih baik, dengan melibatkan peran perempuan secara aktif dalam edukasi kebencanaan dan manajemen logistik rumah tangga.

“Ke depan, kita semua harus bisa lebih siap menghadapi bencana. Masyarakat juga harus sadar pentingnya lingkungan yang bersih agar banjir tidak semakin parah. Dan, upaya itu tentunya perlu ditopang oleh infrastruktur pengendali banjir yang memadai,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV Diskominfo Kaltim

Tag: