Perhari Relawan PP Kaltim Sambangi  Tiga Tenda Pengungsi di Palu

aa
Tim medis PP Kaltim melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap pengungsi terdampak gempa dan tsunami di Palu. (Foto MPW PP Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Tim relawan MPW PP (Pemuda Pancasila) Kaltim untuk Sulteng di Palu terus melakukan kegiatan untuk pengungsi terdampak gempa dan tsunami. Tim medis yang beranggotakan 25 orang dari 129 personil relawan terus mendatangi tenda pengungsian, bahkan perhari tim medis mendatangi minimal tiga tenda pengungsi.

“Hingga saat ini, masih banyak warga yang tinggal di tenda darurat pengungsian. Mereka tersebar di beberapa titik di sepanjang Kota Palu dan Donggala. Untuk itu tim medis langsung memberikan pelayanan kesehatan pada pengungsi dengan mendatangi tenda pengungsian satu persatu,” ucap Wakil Ketua 1 MPW PP Kaltim, Nazaruddin, Jumat (12/10/2018)

Tidur di tenda darurat dengan fasilitas seadanya dan pola makan tidak teratur, membuat stamina dan kondisi kesehatan pengungsi mulai menurun dan memerlukan pemeriksaan oleh tenaga medis.

Hal ini diungkapkan tim medis relawan Pemuda Pancasila (PP) yang berasal dari rumah sakit Abdoel Moeis Samarinda, Rumah Sakit Parikesit Tenggarong dan dua Puskesmas di Muara Badak. Bahkan setiap harinya, mereka harus berkeliling untuk memberikan layanan kesehatan minimal di 3 tenda pengungsian.

“Tim kesehatan kami bagi dalam beberapa regu untuk mengunjungi tenda pengungsian. Ini kami lakukan untuk memaksimalkan tugas kami melayani pengungsi,” ucap Jerry, Koordinator tim kesehatan relawan MPW PP Kaltim yang juga menjabat sebagai Sekjen Sapma PP DPW Kaltim.

aa
Tim medis MPW PP Kaltim juga memberikan obat-obatan kepada pengungsi terdampak gempa dan tsunami di Palu. (Foto MPW PP Kaltim)

Lebih lanjut, Wakil Ketua 2 MPW PP Kaltim, Zuhairie menyatakan, tim relawan tak hanya fokus pada pendistribusian logistik makanan, tapi juga memprioritaskan pelayanan kesehatan. “Dari pengamatan kami di lapangan, masih banyak pengungsi yang belum mendapat layanan kesehatan. Padahal pengungsi sudah berhari-hari tinggal di tenda darurat dengan fasilitas yang sangat minim. Kami berharap apa yang kami lakukan ini dapat mendatangkan manfaat bagi saudara-saudara kita di Sulawesi Tengah yang saat ini terdampak musibah gempa bumi dan tsunami,” ungkapnya.

Sementara itu, Doni Saputra, warga Desa Kayumalue Palu Utara mengatakan bahwa tenda pengungsiannya belum pernah didatangi oleh tenaga medis untuk melakukan layanan kesehatan. “Mulai hari pertama gempa, sampai sekarang belum ada orang kesehatan datang ke sini. Baru dari Pemuda Pancasila yang datang kasih periksa kesehatan. Ini saya batuk-batuk, mungkin gara-gara tidur di tenda ini, setiap malam kami sekeluarga sering kedinginan juga, itu anak saya yang perempuan juga kena demam, tapi tadi sudah diberi obat sama tim kesehatan PP,” tutupnya. (001)