Peringatan Maulid, Danrem 091/ASN Minta Prajurit Meneladani Akhlak Nabi

aa
Danrem 091/ASN, Brigjen TNI, Irham Waroihan, S.Sos menjemput Ustadz Achmad Zaini, Lc, Pimpinan Majelis Ta’lim An Warul Bahiya yang diundang menyampaikan hikmah Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam di Makorem 091/ASN, Rabu (21/11/2018) (Foto Penrem 091/ASN)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Sebanyak 350 prajurit dan Pegawai Negri Sipil beserta Persit Kartika Chandra Kirana memperingati acara Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1440 H/2018 M. Acara berlangsung di Aula Wira Yudha Makorem 091/ASN, Jalan Gajah Mada, Kota Samarinda, Rabu (21/11/2018).

Sebelum acara pokok, pembacaan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an surah Al-Ahzab ayat 21 sampai ayat 24 yang dilantunkan oleh Praka Abdul Hamid Yonif 611/Awl dengan sari tilawah Kopda Emis anggota Bintal Rem 091/ASN.

Dalam sambutan, Danrem 091/ASN Brigjen TNI Irham Waroihan S.Sos mengatakan, Peringatan Maulid atau lahirnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam pada tanggal 12 Rabi’ul Awal dimaksudkan, untuk merenungkan nilai-nilai luhur dan menghadirkan kembali  keteladanan Rasulullah dalam kehidupan saat ini. “Peringatan Maulid Nabi adalah ungkapan kegembiraan dan penghormatan atas diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam yang membawa umat keluar dari zaman jahiliyah menuju zaman terang benderang,” kada Danrem.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam mengajarkan pentingnya mencontoh,  meneladani akhlak Rasulullah, mengambil pelajaran dari Risalah Beliau, artinya adalah bagaimana kita meniru akhlak Beliau dalam bertauhid, berumah tangga dan bermasyarakat. Untuk meneladani Rasulullah dalam berumah tangga adalah mencontoh akhlak Nabi dalam mengasihi, memuji dan tidak pernah menyakiti isteri.

aa
Danrem 091/ASN, Brigjen TNI, Irham Waroihan, S.Sos; “Hadirkan kembali keteladanan Rasulullah dalam kehidupan saat ini”. (Foto Penrem 091/ASN)

Meneladani akhlak Rasulullah dalam bernegara melalui 4 sifat kepemimpinan yaitu;

Pertama, Shiddiq artinya benar, apa yang disampaikan tidak mengandung kebohongan, kesesuaian antara hati, lisan dan perbuatannya selalu lurus.  Kedua, Amanah artinya dapat dipercaya, jika suatu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan  dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Ketiga, Tabligh artinya menyampaikan, segala firman Allah yang ditujukan kepada manusia disampaikan tanpa ada yang disembunyikan, meskipun ayat tersebut merupakan teguran terhadap diri Nabi.

Keempat, Fatonah artinya cerdas, membawa masyarakat yang berada dalam kegelapan untuk dibawa menuju ke zaman terang benderang yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Dengan kecerdasan yang dimiliki dan didukung oleh sifat shiddiq, amanah serta tabliq, Rasulullah dapat membawa umatnya menuju kehidupan yang lebih baik.

“Merupakan momentum yang sangat baik dalam peringatan Maulid Nabi ini kita memfokuskan diri untuk kembali meneladani sifat kepemimpinan Rasulullah dalam akhlakul-kharimah yang ada pada diri Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi Wasallam,” Irham menjelaskan.

Hal tersebut sesuai dengan tema peringatan kali ini yaitu  “Jadikan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1440 H/2018 M Sebagai Suri  Teladan Bagi Prajurit dan PNS TNI AD  Yang Berjiwa Kesatria, Militan, Loyal, Profesional, Modern dan Manunggal dengan Rakyat”.

Sedangkan Ustadz Achmad Zaini, Lc (Pimpinan Majelis Ta’lim An Warul Bahiya)  dalam tausiahnya menjelaskan juga bahwa, peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW ini sebagai momentum meneladani bagaimana ahlak Nabi Muhamad SAW. “Diantaranya kesabaran beliau, bagaimana hidup bermasyarakat, agar umat menjadi orang-orang yang cerdas, santun dan berhasil dengan tidak mengedepankan emosi,” ujar Achmad Zaini. (Penrem 091/ASN)