
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Nilai ekspor Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada April 2025 tercatat US$1.545,18 juta, atau turun sebesar 9,69 dibandingkan dengan Maret 2025. Ekspor migas April 2025 tercatat sebesar US$125,08 juta, atau turun sebesar 18,80 persen dibandingkan dengan Maret 2025. Sementara itu, ekspor nonmigas tercatat US$1.420,10 juta, atau turun sebesar 8,79 persen.
Menurunnya nilai ekpsor Kaltim tersebut, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, mengutip berbagai informasi dari media, antara karena faktor menurunnya permintaan batubara dari negara importir. Misalnya, volume impor batubara China pada April 2025 turun hingga 2,3% (m-to-m) dan 16,4% (y-on-y), yang disebabkan melemahnya permintaan listrik tenaga batu bara dan produksi batu bara dalam negeri mencapai rekor yang cukup tinggi.
“Impor batubara dan coke India pada bulan April 2025 mengalami peningkatan hingga 4% (m-to-m). Namun secara y-on-y impor batubara dan coke India mengalami penurunan sebesar 2%,” ungkap Kepala BPS Kaltim, Dr. Yusniar Juliana, SST, MIDEC.

Kemudian, Jepang yang merupakan importir batubara terbesar ketiga di dunia, juga mengalami penurunan volume impor batubara sebesar 4,9% jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
Kemudian di dalam negeri, lanjut Yusniar, pada bulan April 2025, Indonesia melakukan penyesuaian ekspor LNG (Liquefied Natural Gas) untuk memenuhi kebutuhan domestik yang meningkat.
“Beberapa kargo LNG yang awalnya dialokasikan untuk ekspor dialihkan untuk memenuhi kebutuhan PT PLN (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) termasuk diantaranya LNG dari Bontang,” imbuhnya.
Harga minyak mentah dunia masih mengalami penurunan pada bulan April 2025, dipengaruhi oleh perang tarif dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok dan juga penurunan tingkat pertumbuhan perekonomian yang dilaporkan oleh (IMF).
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Ekspor Kaltim