Peristiwa Ekonomi Kaltim Triwulan II-2022, Ini Catatan BPS

Permintaan batubara dari negara tujuan ekspor, terutama India pada Triwulan II-2022 menyebabkan peningkatan produksi batubara jika dibandingkan Triwulan II-2021. (Foto Istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Perekonomian global diperkirakan tumbuh lebih rendah daripada proyeksi awal tahun. Ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina, terganggunya rantai pasokan dan tekanan inflasi global berdampak pada perlambatan pemulihan ekonomi global.

Pertumbuhan ekonomi tiga mitra dagang utama Kalimantan Timur, yaitu India, Filipina dan Jepang mengalami percepatan pada April 2022 sampai dengan Juni 2022 (Triwulan II-2022) secara y-on-y, sedangkan Tiongkok dan Amerika Serikat mengalami perlambatan ekonomi.

“Rata-rata harga komoditas energi dan pangan pada triwulan ini  mengalami peningkatan, baik jika dibandingkan triwulan sebelumnya (q-to-q) maupun dibandingkan triwulan yang sama Tahun 2021 (y-on-y),”  kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Dr. Yusniar Juliana Nababan, S.Si., MIDEC dalam keterangan resminya, Jum’at (5/8/2022) yang diberi judul Catatan Peristiwa Triwulan II- 2022.

Periode April-Juni 2022 juga terjadi penguatan dollar atau nilai tukar Rupiah mengalami pelemahan. Pelemahan nilai tukar ini juga berpengaruh pada perkembangan ekspor impor luar negeri Kaltim.

Selain itu, pada Triwulan II-2022 terjadi peningkatan mobilitas masyarakat, dibandingkan triwulan sebelumnya serta dibandingkan triwulan yang sama tahun 2021.

Pada kategori Pertanian, etrjadi penurunan produksi tanaman pangan disebabkan selesainya musim panen padi pada triwulan sebelumnya.  Peningkatan produksi peternakan dan perikanan untuk memenuhi konsumsi masyarakat di bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.

“Terjadi peningkatan produksi tanaman perkebunan karena musim panen kelapa sawit pada Triwulan II-2022,” ujar Yusniar.

BPS juga mencatat, pada kategori pertambangan dan penggalian, produksi minyak bumi dan gas alam masih mengalami  penurunan alamiah.  Permintaan batu bara dari negara tujuan ekspor, terutama India pada Triwulan II-2022 menyebabkan peningkatan produksi batu bara jika dibandingkan Triwulan II-2021.

“Nilai ekspor luar negeri non migas selama Triwulan II-2022 mengalami kenaikan sebesar 97,72 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun 2021. Terutama pada nilai ekspor hasil tambang yang meningkat lebih dari 2 kali lipat.  Selain peningkatan permintaan  batu bara dari negara tujuan, kenaikan nilai ekspor hasil tambang ini juga disebabkan HBA yang juga mengalami kenaikan signifikan jika dibandingkan tahun lalu,”  kata Yusniar menerangkan.

Sumber: BPS

Kategori industri pengolahan pada Triwulan II-2022 terjadi peningkatan produksi CPO karena adanya peningkatan produksi kelapa sawit. Produksi CPO ditujukan untuk pasar domestik.

“Sedangkan mobilitas masyarakat di ruang publik pada Triwulan II-2022 yang lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya, menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar minyak, sehingga ikut memengaruhi produksi dari industri pengilangan.

Sektor pariwisata dan sektor lain yang terkait  Sejak Agustus 2021 hingga akhir  Triwulan II-2022, tercatat tidak ada kunjungan wisatawan mancanegara yang masuk ke Kaltim  melalui pintu masuk bandara SAMS.

“Tingkat Penghunian Kamar (TPK)ü hotel bintang pada Triwulan II-2022 meningkat terutama pada bulan Mei dan Juni 2022,” terangnya.

Menurut Yusniar,  jumlah penumpang angkutan udara domestik selama Triwulan II-2022 mengalami peningkatan jika dibandingkan triwulan sebelumnya maupun jika dibandingkan Triwulan II-2021. Pada penerbangan menuju luar negeri/internasional juga tercatat adanya keberangkatan melalui bandara SAMS.

Momen Ramadan, Hari Raya Idulfitri serta Libur Sekolah menyebabkan aktivitas masyarakat pada Triwulan II-2022 meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya. Momen ini menyebabkan peningkatan pada berbagai aktivitas masyarakat lainnya, seperti industri, transportasi, perdagangan, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, termasuk juga penggunaan data internet.

“Pada Triwulan II-2022, realisasi belanja pemerintah meningkat dibandingkan Triwulan I-2022. Peningkatan belanja pemerintah disebabkan pencairan THR PNS serta penyaluran bantuan sosial pemerintah pada April 2022. Sedangkan jika dibandingkan Triwulan II-2021, realisasi belanja pemerintah mengalami penurunan,” sambung Yusniar.

Sumber: BPS

Pada Triwulan II-2022 tercatat peningkatan aktivitas investasi asing (PMA) dan aktivitas investasi domestik (PMDN) jika dibandingkan Triwulan II-2021, sedangkan jika dibandingkan Triwulan I-2022 terjadi penurunan aktivitas PMA dan PMDN.

Inflasi Tahun Kalender sampai dengan Juni 2022 sebesar 3,51 persen, lebih tinggi jika dibandingkan periode yang sama pada Tahun 2021, yakni sebesar 1,29 persen. Inflasi atau peningkatan harga pada Triwulan II-2022 sebesar 2,24 persen jika dibandingkan dengan harga pada triwulan sebelumnya.

BPS juga melaporkan, nilai ekspor luar negeri Januari – Juni 2022 sebesar US$15,99 miliar, meningkat sebesar 78,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yakni sebesar US$8,96 miliar.

Nilai ekspor luar negeri Triwulan II-2022 sebesar US$9,86 miliar meningkat sebesar 60,68 persen jika dibandingkan periode triwulan sebelumnya (US$4,89 milliar).

Nilai ekspor luar negeri non migas pada Triwulan II-2022 sebesar US$9,13 miliar, meningkat sebesar 62,58 persen jika dibandingkan Triwulan I-2022 yakni sebesar US$5,62 miliar. Jika dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan sebesar 97,72 persen (US$4,62 miliar).

“Ekspor didominasi hasil pertambangan,” pungkas Yusniar.

Sumber: BPS

Sementara nilai impor luar negeri Januari – Juni 2022 sebesar US$2,25 miliar, meningkat sebesar 58,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 (US$1,42 miliar).

“Impor didominasi: migas (minyak mentah dan hasil minyak) dan hasil industri (mesin dan alat berat),” ungkapnya.

Menurut Yusniar, nilai impor luar negeri pada Triwulan II-2022 sebesar US$1,20 miliar, meningkat sebesar 14,72 persen jika dibandingkan Triwulan I-2022 yakni sebesar US$1,05 miliar.

“Nilai impor luar negeri migas pada Triwulan II-2022ü sebesar US$806,37 juta, mengalami peningkatan sebesar 23,57 persen jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (US$652,54 juta), serta meningkat sebesar 44,56 persen dibandingkan Triwulan II-2021 (US$557,81 juta),” pungkasnya.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: