Perkebunan Sawit di Kaltim Didasari Konsep Green Economy

aa
Perkebunan sawit di Kalimantan Timur.

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Kegiatan perkebunan di Kalimantan Timur adalah pembangunan perkebunan yang berkelanjutan didasari pada penerapan konsep Green Economy. Untuk itu, Kaltim telah melakukan berbagai inisiatif dan inovasi kebijakan untuk melindungi kawasan hutan dari perambahan perkebunan yang tidak berwawasan lingkungan.

“Kerja sama dengan pihak The Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) Jerman yang MoU-nya ditanda tangani Gubernur Kaltim H Iran Noor dan Bupati Kutai Timur Ismunandar, juga dalam rangka mendukung perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di Kabupaten Kutai Timur,” kata
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kaltim, Ujang Rachmad.

Tindak lanjut dari MoU adalah menyusun rencana kerja dalam mendukung program kerjasama perkebunan sawit rakyat berkelanjutan sampai tahun 2022. Perjanjian kerjasama dengan GIZ Jerman sangat terkait erat dengan program Forest Carbon Partnership Facility-Carbon Faund (FCPF-CF).

“Salah satu strategi pembangunan perkebunan di Kaltim adalah perlindungan areal-areal atau daerah bernilai konservasi tinggi,” ungkapnya.

Ditambahkan pula, kerja sama Pemprov Kaltim dan Pemkab Kutim dengan GIZ adalah bentuk sinergi berbagai stakeholdres dalam mendukung rencana pembangunan perkebunan berkelanjutan dan rendah emisi.

Skema kerjasamanya bisa masuk dalam program FCPF Salah satu programnya melakukan sosialisasi untuk mengurangi emisi karbon kawasan mangrove maupun kawasan hutan yang merupakan kawasan konservasi. Bertujuan agar masyarakat mempertahankan dan melestarikan kawasan hutan sehingga terjadi penurunan emisi di Kaltim. (adv)