Perlambatan Ekonomi Global Jadi PR Tim Ekonomi Kabinet Indonesia Maju

aa
Anggota DPR RI, MH Said Abdullah. Foto : Jaka/mr

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Anggota DPR RI, MH Said Abdullah mengapresiasi komposisi tim ekonomi yang merupakan kombinasi kalangan profesional dan politisi. Kombinasi ini diharapkan melahirkan terobosan dan gagasan baru dalam bidang ekonomi yang pada gilirannya nanti akan mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dengan visi ekonomi Presiden Jokowi.

Namun, politisi senior Fraksi PDI Perjuangan ini mengingatkan tim ekonomi baru untuk segera bekerja keras dan memperbaiki kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini penting segera dilakukan mengingat perlambatan ekonomi global masih terus membayangi ekonomi domestik.

“Melihat profil Tim Ekonomi Kabinet Jokowi-Ma’ruf 2019-2024  sepertinya perlu kerja keras untuk memperbaiki kondisi ekonomi kita. Sebab, tantangan ekonomi kita tidak hanya datang dari internal tetapi juga eksternal,” ujarnya sebagaimana dirilis di laman dpr.go.id, Kamis (2/10/2019).

Said melihat, berbagai tantangan yang masih mewarnai perekonomian Indonesia seperti stagnasi pertumbuhan ekonomi diangka 5 persen, rendahnya tax ratio, ancaman defisit perdagangan, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) yang terus melebar, nilai tukar rupiah yang masih rentan.

Terlebih lagi, tantangan luar negeri mengenai ketidakpastian ekonomi global yang membuat ekspor Indonesia turun. Bahkan para pelaku usaha global masih menunggu perkembangan perang dagang China dan AS terkait kesepakatan damai dagang fase satu pada November nanti. “Semuanya adalah PR yang dihadapi ekonomi Indonesia pemerintah kedepan,” tegasnya.

Kendati tantangannya sangat besar, Said optimis dengan komposisi kabinet yang baru saja diumumkan ini. Untuk itu, kekompakan tim ekonomi dalam mendesain kebijakan ekonomi mutlak diperlukan. Tim kerja yang andal dalam bidang ekonomi menjadi kunci penting untuk mewujudkan visi ekonomi yang telah disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato pelantikannya.

Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menargetkan pada 2045, Indonesia telah menjadi negara maju bahkan masuk dalam jajaran 5 besar ekonomi dunia. Indonesia juga harus mampu keluar dari jebakan pendapatan kelas menengah dengan pendapatan per kapita Rp 320 juta per tahun atau Rp 27 juta per bulan.

“Kita harus tetap bangun semangat optimis, persoalan ekonomi adalah persoalan bangsa yang harus kita hadapi dan dukung bersama. Apalagi kita masih dalam fase bonus demografi. Jangan sampai bangsa ini terjebak dalam middle income trap,” ulasnya.

Said menjelaskan, DPR RI akan tetap mengawasi kebijakan Pemerintah. DPR RI terus menjadi mitra yang efektif dan konstruktif untuk mengawasi jalannya roda pemerintah. “Saya berharap, para pembantu Presiden ini memiliki semangat kerja keras, anti korupsi, fokus untuk menyukseskan visi misi Presiden, serta kebijakan yang inovatif. Saya yakin para Menteri bisa memperbaiki kondisi ekonomi yang lebih baik bahkan bisa tumbuh diatas 5 persen,” pungkasnya. (001)

 

 

Tag: