Perlu Kejelasan Proyeksi Bisnis Garuda untuk Dapat Penambahan Modal

Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Gedung Nusantara I. Foto: Oji/nr

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi VI DPR RI Nevi Zuairina meminta kejelasan proyeksi peluang bisnis Maskapai Garuda Indonesia untuk tahun 2023, termasuk kemungkinan adanya penambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) pada entitas berkode saham GIAA tersebut.

Hal itu diungkapkan Nevi dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI dengan Direktur PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk di Gedung Nusantara I, Senayan Jakarta.

“Bagaimana gambaran peluang bisnis Garuda untuk tahun 2023 baik domestik maupun penerbangan internasional? Apakah tahun 2023 akan kembali mengajukan PMN atau ada improvisasi dengan strategi lain dalam memenuhi kebutuhan Garuda?” tanya Nevi, Senin (5/12/2022).

Di sisi lain, Politisi Fraksi PKS itu juga mengapresiasi kinerja Garuda terutama terkait pemulihan kondisi perusahaan tersebut. Ia pun meminta penjelasan terkait dengan pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari strategi yang dijalankan dan akan dilaksanakan. Hal ini menjadi perhatian agar proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat termasuk terkait dengan pencairan PMN yang diajukan pada beberapa bulan lalu.

Terkait dengan komitmen mencetak profitabilitas yang sempat disinggung dalam rapat, Legislator dari Daerah Pemilihan Sumatera Barat II ini mendorong Garuda Indonesia untuk memperhatikan beberapa rute potensial yang diproyeksi akan ramai pada akhir tahun.

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra pun mengungkapkan PMN senilai Rp7,5 triliun yang diberikan kepada maskapai pelat merah ini akan digunakan untuk biaya maintenance, restorasi, pemenuhan maintenance reserve serta modal kerja.

“Manfaat finansial pemberian PMN adalah diharapkan memperbaiki proyeksi pendapatan, EBITDA, EBITDAR, saldo akhir kas dan dapat menjadikan Garuda menjadi perusahaan yang sehat,” katanya.

Perhatikan Citilink

Sementara Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji meminta PT Garuda Indonesia dapat memberikan perhatian kepada Maskapai Citilink Indonesia sebagai anak perusahaannya sebab, pasca Pandemi Covid-19 daya beli masyarakat terlihat mulai menurun dan masyarakat  cenderung beralih memilih maskapai yang lebih murah.

Ia berharap Citilink dapat hadir untuk memenuhi kebutuhan maskapai yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

“Citilink menjadi pilihan yang bagus untuk dinaiki. Apalagi menurut pengalaman saya, Citilink memiliki keunggulan tepat waktu, kenyamanan dan keamanannya juga punya citra safety (aman) dibanding yang lain. Keunggulan ini tentu harus dikapitalisasi,” ujar Sarmuji.

Lebih lanjut, Sarmuji yakin Citilink bisa bertarung dengan maskapai-maskapai lain dengan keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.

“Artinya, kalau mau berebut pasar, berebut saja tidak masalah, dipertarungkan saja. Harganya barangkali sedikit lebih mahal tapi keunggulan lain bisa dinikmati penumpang,” lanjut Legislator Dapil Jawa Timur VI ini.

Sependapat dengan Sarmuji, Anggota Komisi VI Deddy Yevri Hanteru Sitorus juga menekankan Garuda untuk dapat memberikan perhatian secara total kepada Citilink.

“Dan juga untuk memastikan dia menjadi korektor harga terhadap dominasi pasar yang dimiliki oleh perusahaan tertentu,” jelasnya.

Sehingga, diharapkan ketika Garuda bermain di segmentasi masyarakat menengah ke atas (premium), Citilink bisa mengambil peranan penuh untuk segmentasi low cost carrier.

“Sekaligus juga korektor harga. Sehingga masyarakat mendapat harga pembanding. Selama ini di banyak tempat masyarakat tidak memiliki pilihan lain,” imbuh Politisi Fraksi PDI-Perjuangan tersebut.

Sumber: Humas DPR RI | Editor: Intoniswan

Tag: