Permintaan Karet Lembaran Kaltim di Pasar Ekspor Justru Meningkat di Masa Pandemi

Karet lembaran asal Kaltim siap ekspor (foto : Karantina Pertanian Samarinda)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Kementerian Pertanian tidak berhenti memfasilitasi ekspor komoditas pertanian di masa pandemi Covid-19. Kali ini, melalui Karantina Pertanian Samarinda, Kementerian Pertanian memfasilitasi ekspor 201,6 ton karet ke China, senilai Rp5,02 miliar, Kamis (23/7).

Berdasarkan data Karantina Pertanian Samarinda sampai pada bulan Juli ini, telah memfasilitasi ekspor karet lembaran sebanyak tiga kali, pengiriman ke Rusia dua kali, dan tujuan China satu kali, dengan total 246,9 ton. Jumlah itu meningkat jauh, dibandingkan ekspor total di tahun 2019 yang hanya mencapai 203 ton.

“Kita semua bersyukur, bahwa situasi ekonomi dunia yang berjalan lambat ini, tidak terlalu berpengaruh pada permintaan lembaran karet dari Kalimantan Timur. Malah ada kecenderungan meningkat,” kata Kepala Karantina Pertanian Samarinda Agus Sugiyono, pada saat supervisi pemeriksaan karet lempengan, dikutip dari keterangan tertulis diterima Niaga Asia, Jumat (24/7).

Agus menambahkan, ekspor karet lembaran tahun ini sudah mengalami peningkatan dan mulai menjajaki pasar-pasar negara luar baru. Dalam waktu dekat, lanjut Agus, sudah ada lagi permohonan pemeriksaan komoditas karet dalam jumlah yang cukup besar.

Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQfast pada semester I medio Januari – Juni tahun 2020, ekspor lembaran karet Indonesia meningkat dibandingkan awal semester tahun 2019. Semester pertama tahun ini telah mencapai 63.248 ton. Sedangkan di tahun 2019 hanya mencapai 53.396 ton.

Karet lembaran Indonesia ini banyak diekspor ke negara China, India, Taiwan, Lutvia, Rusia, Pakistan, Mesir, Kanada, Amerika, Malaysia, Korea Sela

Sektor Pertanian Tidak Berhenti

Terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian Ali Jamil mengatakan, dia mengapresiasi peningkatan ekspor komoditas pertanian sub sektor perkebunan ini. Disaat harga karet dunia mengalami kenaikan di bulan Juli ini, namun permintaan karet lembaran asal Kaltim, justru tidak surut.

“Benar seperti yang dikatakan oleh Bapak Menteri Pertanian, bahwa Covid-19 ini berdampak baik untuk sektor pertanian. Di tengah keterpurukan berbagai sektor bisnis, sektor pertanian yang terus tumbuh selama pandemi Corona ini,” terang Jamil.

Dijelaskan Jamil, mengutip Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, perekonomian Indonesia bisa bangkit dari keterpurukan, jika sektor pertaniannya terus dioptimalisasi. Nilai ekspor produk perkebunan, hortikultura, dan sebagainya baru tembus Rp400 triliun. Namun demikian, Mentan Yasin Limpo mengajak pengusaha untuk menggenjotnya menjadi Rp1.000 triliun. (006)

Tag: