Pertamina Atensi Long Apari Buat Salurkan BBM dan LPG

Petugas melakukan pengisian BBM di SPBU (handout/Pertamina Patra Niaga)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Sebagai sub holding commercial & trading dari PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan menyalurkan kebutuhan energi berupa BBM dan LPG serta produk turunan lainnya kepada masyarakat hingga di pelosok. Tidak terkecuali di Long Apari, kabupaten Mahakam Ulu, provinsi Kalimantan Timur.

Setiap harinya, Pertamina Patra Niaga di Regional Kalimantan menyalurkan sebesar 609 Kiloliter produk solar, 1.741 Kiloliter produk Pertalite dan 104.456 tabung LPG 3 kg.

Demikian disampaikan Area Manager Comm, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra. Menurut dia, kondisi geografis merupakan salah satu tantangan bagi Pertamina dalam penyaluran energi hingga pelosok negeri.

“Di wilayah Kaltim masih ada beberapa titik yang perlu dijangkau oleh Pertamina bersama pemerintah pusat dan daerah, untuk menyalurkan energi kepada masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Salah satunya wilayah Kecamatan Long Apari,” kata Arya, melalui keterangan tertulis, Jumat.

Saat ini, lanjut Arya, Pertamina Patra Niaga memiliki beberapa fasilitas penyaluran yang berada di wilayah Kalimantan Timur. Yakni, Integrated Terminal Balikpapan, Fuel Terminal Samarinda, Depot BBM Berau dan Pendingin, Kutai Kartanegara.

“Selain itu kami juga memiliki dua unit Depot Pengisian Pesawat Udara di Bandara Sepinggan, Balikpapan dan Bandara APT Pranoto, Samarinda serta satu Depot LPG di Balikpapan,” ujar Arya.

Di samping komitmen penyaluran energi, Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen dalam pengoptimalan kontribusi daerah berupa Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB).

PBBKB merupakan salah satu kontribusi Pertamina sebagai upaya membantu pemerintah daerah. Untuk wilayah Kalimantan Timur, hingga Oktober 2022 Pertamina Patra Niaga telah menyetorkan PBBKB senilai Rp 2,202 triliun.

“Jumlah tersebut naik 103 persen dari bulan yang sama di Oktober 2021 sebesar Rp 1,085 miliar,” pungkas Arya.

Penulis : Heri | Editor : Saud Rosadi

Tag: