Pertamina Balikpapan Perkuat Ketahanan Energi Lewat Inovasi AI RUVision

Peninjauan di Ruang Pusat Pengendalian Kilang (RPPK) Balikpapan II, Komisaris Independen PT KPI. (HO-PT KPI)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan melangkah lebih jauh dalam penguatan keselamatan dan efisiensi operasional, dengan meluncurkan teknologi kecerdasan buatan (AI) terbaru bertajuk RUVision.

Inovasi ini menggabungkan sistem CCTV dengan analitik AI, untuk mendeteksi potensi bahaya secara otomatis di area kilang.

Dalam peninjauan yang dilakukan di Ruang Pusat Pengendalian Kilang (RPPK) Balikpapan II, Komisaris Independen PT KPI, Prabunindya Revta Revolusi, menyebut teknologi ini sebagai langkah strategis untuk menjawab tantangan industri energi ke depan.

“AI RUVision adalah inovasi yang sangat brilian. Deteksi dini potensi bahaya adalah kebutuhan mutlak di kilang, dan sistem ini memberikan solusi cepat dan akurat,” kata Prabu melalui keterangan tertulis, Senin 29 April 2025.

RUVision dirancang untuk mengenali aktivitas berisiko seperti kecepatan kendaraan yang melebihi batas, dan potensi kebocoran bahan berbahaya melalui visual. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan keamanan pekerja, tetapi juga membantu menjaga kelangsungan proses produksi.

General Manager KPI Unit Balikpapan, Novie Handoyo Anto menekankan, sistem ini dikembangkan tanpa perlu mengganti perangkat CCTV lama.

“Kita hanya meningkatkan kemampuannya melalui perangkat lunak. Ini menghemat anggaran dan membuat sistem lebih efektif,” tuturnya.

Dengan peluncuran AI RUVision, Kilang Balikpapan menjadi pelopor digitalisasi keselamatan kilang di lingkungan Pertamina. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi teknologi Pertamina, untuk menjaga ketahanan energi nasional dan menciptakan proses bisnis yang lebih adaptif.

“Ke depannya, teknologi ini bisa diterapkan di seluruh lini operasional Pertamina. Ini bukti kesiapan kita menghadapi masa depan industri yang semakin kompetitif,” jelas Prabu.

Inovasi ini juga membuka jalan menuju integrasi dengan teknologi Internet of Things (IoT) serta sistem pelaporan pelanggaran keselamatan secara otomatis. Diskusi lanjutan antara komisaris, manajemen, dan tim inovasi tengah digelar, untuk membawa RUVision ke tahap pengembangan berikutnya.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: