Pertamina Soal Elpiji 3 Kg, Laporkan Pangkalan Curang

Pangkalan elpiji 3 kg di kota Bontang. Pertamina meminta masyarakat konsumen berani laporkan pangkalan yang curang dengan menjual elpiji subsidi itu di atas harga eceran tertinggi (Foto : HO-Pertamina)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — PT Pertamina (Persero) angkat bicara soal kesulitan warga mendapatkan elpiji tabung melon 3 kg hampir sepekan terakhir. BUMN Migas itu menyatakan stok aman. Konsumen diminta melaporkan pangkalan elpiji 3 kg yang melakukan kecurangan, menjual elpiji 3 kg di atas harga eceran tertinggi (HET).

Meski stok elpiji aman dan tersedia, Pertamina berharap konsumen elpiji 3 kg bijak dalam penggunaannya dan tidak menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan.

Area Manager Comm, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Susanto August Satria menjelaskan, perencanaan harian elpiji selama masa Satgas Ramadan dan Idulfitri di Samarinda misalnya, dipasok 29.160 tabung per hari dan tambahan alokasi 3.360 tabung per hari.

“Itu setara dengan penambahan 11,5% dari alokasi harian,” kata Satria, dikutip niaga.asia dari penjelasan tertulis, Kamis (5/5).

Sedangkan untuk perencanaaan harian elpiji untuk Kabupaten Kutai Kartanegara selama masa Satgas Ramadan dan Idulfitri dialokasikan 28.000 tabung/hari, dengan tambahan alokasi sebesar 2.800 tabung per hari, atau setara 10% dari lokasi harian.

Idulfitri, Pertamina Pastikan Kebutuhan Energi di Kaltim Terpenuhi

Untuk kota Bontang, perencanaan harian elpiji 3.920 tabung/hari dan tambahan direncanakan di awal Ramadan sebanyak 1.680 tabung dan di Idulfitri sebanyak 2.240 tabung.

“Elpiji Bright Gas 12 kg dan 5.5 Kg tersedia di pangkalan atau outlet terdekat. Gunakan elpiji Bright Gas 12 Kg dan 5.5 Kg bagi yang berkategori mampu. Karena lebih awet dengan volume lebih besar,” ujar Satria mengingatkan.

Harga Eceran Tertinggi Elpiji 3 Kg

Satria menjelaskan, mengacu SK Gubernur Kaltim Tahun 2019, harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kg di pangkalan resmi Pertamina untuk kota Samarinda dan Kutai Kartanegara adalah Rp 18.000 per tabung. Sedangkan di kota Bontang Rp 19.500 per tabung.

“Pertamina sudah mengantisipasi lonjakan permintaan elpiji 3 Kg dengan menambah pasokan seperti terlihat di keterangan di atas. Pertamina juga pada awal masa Satgas telah menyampaikan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji dalam keadaan aman dan tersedia,” terang Satria.

“Untuk barang subsidi seperti halnya elpiji 3 kg, sistem pembeliannya sudah disepakati di masing-masing wilayah, karena elpiji 3 kg ini diperuntukkan untuk masyarakat miskin,” sebut Satria menambahkan.

Satria kembali menegaskan masyarakat konsumen tidak perlu risau dengan ketersediaan stok elpiji dan BBM. Bahkan dia meminta warga berani melapor ke Pertamina apabila menemukan kecurangan di tingkatan pangkalan elpiji.

Distribusi BBM di SPBU. Selain elpiji Pertamina juga memastikan ketersediaan stok BBM (Foto : HO/Pertamina)

“Kalau di lapangan menemukan pangkalan resmi Pertamina menaikkan harga di atas HET, agar dapat melapor ke Pertamina melalui Pertamina Call Centre di nomor 135,” ajak Satria.

“Sampaikan fakta-faktanya. Di mana lokasinya, kapan kejadiannya, siapa yang melakukan dan apa yang mau disampaikan. Nanti tim terdekat lokasi akan menindaklanjuti laporan jika ada pelanggaran yang dilakukan oleh pangkalan resmi Pertamina,” jelas Satria.

Masih disampaikan Satria, Pertamina menyayangkan adanya oknum-oknum yang menjual kembali elpiji 3 kg dengan menaikkan harga dari HET.

“Kami berharap pemerintah setempat dan atau aparat berwenang setempat dapat menindaklanjuti oknum-oknum yang menjual kembali barang subsidi, karena itu sudah menyalahi ketentuan. Bijaklah menggunakan barang subsidi seperti elpiji 3 kg, karena ini untuk masyarakat miskin. Jangan rampas hak mereka, apalagi dengan membuat susah karena menjual lagi di pengecer,” tegas Satria.

“Informasi dari media dan masyarakat mengenai kondisi di lapangan dibutuhkan Pertamina, agar masyarakat dapat terlayani dengan baik dan maksimal. Sebutkan nama wilayahnya hingga kelurahan dan kecamatannya, agar kami bisa kroscek di lapangan,” demikian Satria.

Sumber : Pertamina Patra Niaga | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: