Pertamina Tarakan Curhat, Mulai dari Permukiman Warga sampai 1.371 Sumur Tak Aktif

Wakil Ketua II DPD RI, Hasan Basri saat kunjungan kerja di Kantor Pertamina EP Asset 5 Tarakan. (Foto: Niaga.Asia)

TARAKAN.NIAGA.ASIA – Pertamina EP Asset 5 Tarakan memproduksi minyak sebanyak 23 ribu barel per hari. Jumlah produksi itu diperoleh dari hasil eksplorasi di Tarakan dan Sembakung, Kabupaten Nunukan.

Rincinya, kemampuan produksi minyak di Tarakan tercatat 600 barel per hari, yang berasal dari 40 sumur aktif.

“Sisanya dari 2.300 ribu barel per day (hari) itu dari hasil produksi di Sembakung,” kata Wakil Ketua II Komite II DPD RI Hasan Basri, usai mengunjungi Kantor Pertamina EP Tarakan, Senin (16/12) kemarin.

“Produksi Pertamina Tarakan selama ini tidak ada masalah. Cuma sumur yang aktif berproduksi di Tarakan itu hanya 40 sumur dari 1.411 yang ada,” ujar Basri.

Artinya, lanjut Basri, ada 1.371 sumur minyak di Bumi Paguntaka, yang kini sudah tidak berproduksi lagi. Ribuan sumur itu, terus diupayakan untuk diaktifkan kembali oleh Pertamina Tarakan.

“Hanya saja mereka terkendala adanya pemukiman warga di wilayah kerja pertambangan (WKP). Sehingga mereka lebih fokus ke daerah Juata dan Sembakung,” katanya.

Upaya penyelesaian masalah tersebut, terus dilakukan Pertamina Tarakan bersama warga yang menempati WKP tersebut. Namun, demikian tidak pernah menemui titik temu. “Kendala Pertamina Tarakan memiliki keterbatasan dalam menyelesaikan masalah itu,” sebut Basri.

“Sehingga, diupayakan ke Kementerian ESDM. Apakah nanti sumur itu ditutup kemudian dihibahkan ke masyarakat atau bagaimana, nanti kita bicarakan,” demikan Basri. (003)