Pertanian Apung di China, Akmal Malik: Orang Lain Bisa, Kenapa Kita Tidak?

Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik saat memberikan sambutan di acara panen padi di Desa Rempanga, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Senin 13 Mei 2024 (HO-Biro Adpim Pemprov Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Petani di Kaltim diajak bisa mengadopsi teknik pertanian yang inovatif, seperti pertanian apung yang sukses diimplementasikan di China. Inovasi itu berpotensi bisa menarik minat generasi Z untuk ikut bertani.

Penjabat (Pj) Gubernur Akmal Malik bilang metode pertanian apung bisa menjadi solusi untuk meningkatkan produksi padi di Kaltim.

“Di negara China orang bertani di atas danau terapung. Bisa diliat di YouTube cara mereka mengimprovisasi lahan itu,” kata Akmal Malik, saat memberikan sambutan dalam acara panen raya padi di Desa Rempanga, Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Senin 13 Mei 2024.

“Menarik loh bapak-ibu. Tinggal bikin rakit (terbuat dari bambu untuk mengapung) di atas kolam atau sungai,” ujar dia.

Diketahui, pertanian apung yang dikembangkan di kabupaten Chun’an, China, merupakan salah satu teknik pertanian akuaponik, dengan mengunakan paralon sebagai wadah untuk menyalurkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Teknik bertani ini dilakukan secara terapung di atas permukaan air.

Melihat teknik bertani yang luar biasa tersebut, Akmal pun tertarik untuk mengajak petani Kaltim mengimplementasikan pertanian terapung ini, dengan memanfaatkan danau atau sungai yang ada di Kaltim.

“Kalau saya dengar ada petani yang berhasil tanam padi di atas air, saya akan langsung datang ke situ. Orang lain bisa, kenapa kita tidak bisa?” jelasnya.

Terlebih, menurut Akmal model pertanian yang biasa-biasa saja saat ini, jarang dilirik oleh masyarakat. Terlebih lagi generasi milenial maupun generasi Z.

“Apalagi 56 persen penduduk Kaltim adalah generasi Z dan milenial. Maka carilah cara bertani yang menarik untuk mereka,” sebut Akmal Malik.

Masih disampaikan Akmal, apabila 4 persen dari 56 persen masyarakat generasi Z ini tertarik berkecimpung di pertanian, maka dapat meningkatkan produktivitas padi di Kaltim.

“Sejauh ini saya tawarkan konsep green house agar menarik anak-anak milenial untuk bertani,” demikian Akmal Malik.

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: