Pertemuan Jokowi-Putin jadi Topik Media Internasional

Presiden Indonesia Joko Widodo menghadiri jumpa pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, saat serangan Rusia terhadap Ukraina berlanjut, di Kyiv, Ukraina 29 Juni 2022. (Layanan Pers/Handout Kepresidenan Ukraina via REUTERS)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) mengakhiri perjalanannya ke Ukraina dan Rusia. Dia mengharapkan kemajuan mengintegrasikan kembali jalur pasokan pangan dan pupuk global yang terganggu oleh konflik, dan menawarkan diri untuk menjadi jembatan diplomatik antara kedua negara.

Presiden Joko Widodo, yang juga merupakan Presiden G20 tahun ini di Bali, berbicara pada konferensi pers bersama Presiden Rusia Vladimir Putin setelah pertemuan bilateral di Moskow pada hari Kamis.

Perjalanan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengunjungi Kyiv pada hari Rabu di mana ia bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy.

“Saya sangat mengapresiasi Presiden Putin yang sebelumnya mengatakan akan memberikan jaminan keamanan pasokan pangan dan pupuk baik dari Rusia maupun Ukraina. Ini kabar baik,” kata Presiden, sebagaimana dikutip niaga.asia dari laporan REUTERS, Jumat.

“Demi kemanusiaan, saya juga mendukung upaya PBB untuk mengintegrasikan kembali komoditas pangan dan pupuk Rusia dan komoditas pangan Ukraina untuk masuk kembali ke rantai pasokan dunia,” katanya.

Jokowi mengatakan dia telah mendesak para pemimpin G7 dalam pertemuan yang dia hadiri di Jerman minggu ini, untuk memastikan sanksi terhadap Rusia tidak mempengaruhi pasokan makanan dan pupuk.

Perang di Ukraina telah menyebabkan gangguan besar pada perdagangan global, dengan harga gandum dan gandum melonjak di tengah blokade pelabuhan Ukraina dan sanksi terhadap komoditas Rusia seperti minyak, gas, dan pupuk.

Berbicara bersama Jokowi di Moskow, Presiden Putin membantah Rusia memblokir ekspor gandum Ukraina.

“Militer Ukraina telah menambang pendekatan ke pelabuhan mereka,” katanya.

“Tidak ada yang mencegah mereka membersihkan ranjau itu dan kami menjamin keamanan pengiriman biji-bijian dari sana,” tegas Putin.

Sebagai presiden G20 tahun ini, Jokowi telah berusaha untuk menambal perpecahan dalam kelompok yang terpapar oleh perang di Ukraina dan ancaman untuk memboikot KTT G20 jika Rusia hadir, serta memanfaatkan posisi non-blok negaranya untuk mendorong perdamaian.

Pada hari Kamis, Jokowi mengatakan telah menyampaikan pesan dari Zelenskiy kepada Putin, dan mengatakan Indonesia tetap bersedia menjadi “jembatan komunikasi” antara kedua pemimpin. Meski demikian Jokowi tidak mengatakan apa yang ada dalam pesan itu.

Secara terpisah, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan telah melakukan panggilan telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dan Ketua Komite Palang Merah Internasional, antara lain tentang krisis pangan dan kemungkinan cara untuk mengintegrasikan kembali Ukraina dan Rusia, ke dalam rantai pangan global.

Sumber : Kantor Berita REUTERS | Editor : Saud Rosadi

Tag: