Pertemuan Tahunan IMF-WBG Bahas Inklusi Keuangan hingga Perubahan Iklim

Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono  pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Washington D.C, pada 22 hingga 27 Oktober 2024. (Foto Kemenkeu/Niaga.Asia)

WASHINGTON DC.NIAGA.ASIA – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono  mengajak komitmen bersama negara anggota G20 untuk mengatasi tantangan-tantangan global dan memperkuat peran G20 sebagai forum utama dalam kerja sama ekonomi internasional.

Ajakan tersebut disampaikan Thomas dalam pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Grup Bank Dunia (WBG) di Washington D.C, pada 22 hingga 27 Oktober 2024.

Demikian dilaporkan Deni Surjantoro, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Senin (28/10/2024).

Topik yang dibahas dalam pertemuan tahaun ini sangat beragam mulai dari isu penguatan Bank Pembangunan Multilateral (Multilateral Development Banks/MDBs), sektor keuangan dan inklusi keuangan, serta isu-isu perekonomian global, sekaligus menandai 25 tahun terbentuknya Jalur Keuangan (Finance Track) G20.

Pertemuan ke-4 Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) G20 tahun 2024 ini merupakan pertemuan terakhir di bawah Presidensi G20 Brazil, juga membicarakan berbagai tantangan global, seperti produksi dan perdagangan, konsentrasi pendapatan dan kesejahteraan, perubahan iklim, pembiayaan kesehatan, serta ketidakstabilan politik dan geoekonomi.

Selain menghadiri pertemuan IMF, Wamenkeu juga menghadiri ASEAN-IMF Closed Door Annual Roundtable of ASEAN Finance. Pertemuan tersebut mendiskusikan tantangan dan prioritas kawasan Asia Tenggara, termasuk rantai pasok regional, pembangunan berkelanjutan, daya tahan pangan, serta ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

“Wamenkeu juga berperan aktif dalam agenda utama Development Committee Plenary, bersama Dewan Gubernur negara anggota IMF dan WBG,” kata Deni lagi.

Wamenkeu menyampaikan bahwa peningkatan risiko ekonomi global dan konflik geopolitik telah menekan pertumbuhan ekonomi. Wamenkeu menyerukan penguatan kerja sama multilateral melalui reformasi struktural dan investasi hijau untuk menjaga keberlanjutan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Adapun apresiasi Wamenkeu sampaikan terhadap langkah World Bank dalam membantu negara anggota menghadapi tantangan melalui World Bank Evolution Roadmap yang mencakup peningkatan kapasitas pembiayaan sebesar USD150 miliar dalam 10 tahun melalui inovasi keuangan.

Pelaksanaan Framework for Financial Incentives (FFI) dan Livable Planet Fund (LPF) untuk hibah dalam menghadapi tantangan global. Roadmap tersebut juga mengatur pengurangan rasio ekuitas terhadap utang untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan tanpa menurunkan peringkat AAA International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan penguatan kapasitas penyerapan proyek dan penurunan suku bunga pinjaman bagi negara anggota.

Di sisi lain, Wamenkeu juga menyatakan dukungannya terhadap tambahan pendanaan International Development Association (IDA) 21st Replenishment (IDA21) untuk membantu negara miskin, rentan, dan terdampak konflik melalui pembiayaan rendah bunga dan hibah.

Sumber: Biro KLIK Kementerian Keuangan | Editor: Intoniswan

Tag: